REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Indonesia yang ditahan oleh pemerintah Mesir sejak 1 Agustus 2017 lalu akhirnya dibebaskan. Dua mahaiswa asal Sumatera Barat ini sudah dalam perjalanan untuk pulang ke Indonesia, Sabtu (2/9).
Menurut siaran pers Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Muhammad Hadi dan Nurul Islam Elfis berangkat dari Kairo, Mesir pada Jumat (1/9) dengan pesawat Etihad. Mereka dijadwalkan tiba di Jakarta pada Sabtu (2/9) dan Ahad (3/9).
"Alhamdulillah, berkat perjuangan Kemenlu melalui Kedubes RI di Mesir bapak Helmy Fauzi beserta jajarannya, akhirnya dua orang mahasiswa Indonesia dibebaskan," kata Pemprov Sumbar dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Kedatangan dua orang mahasiswa tersebut akan dijemput langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Prof Irwan Prayitno di Bandara Internasional Minangkabau Kabupaten Padang Pariaman. Pemerintah menyampaikan warga Sumbar sangat berterima kasih kepada Duta Besar Helmy Fauzi yang telah melakukan berbagai upaya diplomatik, baik secara formal maupun informal untuk membebaskan dua orang warganya.
"Termasuk peran ibu Dwi Ria Latifa (Istri Dubes) yang memainkan peran non formal kepada pemerintahan Mesir," katanya. Secara pribadi, Irwan selalu intens berkomunikasi dengan pihak kedutaan terkait perkembangan kasus.
Pemprov Sumbar juga berterima kasih dan memberi apresiasi tertinggi. Menurut siaran pers, pemerintah Sumbar telah menyiapkan berbagai hal yang dianggap perlu untuk menyambut kedatangan Hadi dan Nurul Islam. Mulai dari keberangkatan dari Kairo sampai ke Jakarta dan Padang.