REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristianto memastikan calon Gubernur yang akan diusung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur berasal dari Nahdlatul Ulama (NU).
"Kami bisa pastikan bahwa calon Gubernur Jatim yang diusung PDIP adalah dari NU," ujarnya di sela tasyakuran HUT Ke-72 RI sekaligus memperingati Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah di kawasan Bulak Banteng Surabaya, Jumat (1/9).
Sebagai wujud tindak lanjut dan keseriusan mengusung calon dari NU, kata dia, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri meminta masukan kepada kiai-kiai sepuh NU di Jatim.
"Bu Mega telah memerintahkan Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah dan didampingi Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi meminta masukan kiai di Jatim," ucapnya.
Menurut dia, masukan dari kiai-kiai NU sangat dibutuhkan karena bangsa ini, khususnya Jatim, tidak bisa lepas dari para ulama yang memiliki peran sentral.
"PDIP sudah komitmen untuk bergandengan tangan dengan NU, terutama di Jatim yang sejarahnya dan budayanya memang tidak bisa lepas dari NU," katanya.
Masukan dari kiai, kata dia, sangat penting dan diharapkan pada waktunya partai akan menentukan nama terbaik untuk memimpin Jatim selama lima tahun ke depan.
"September ini dijadwalkan rekomendasi sudah turun dan Bu Mega yang memiliki wewenang. Karena itu beliau meminta doa dan restu kepada kiai-kiai sepuh di Jatim," tuturnya.
Ketika disinggung nama Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang mendaftar sebagai satu-satunya bakal Calon Gubernur Jatim, Hasto menilainya sebagai itikad baik dan memiliki kesadaran membangun persaudaraan baik dengan PDIP.
"Yang pasti pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim merupakan satu kesatuan yang harus sejalan dan bersama memajukan Jatim," imbuhnya.