Jumat 01 Sep 2017 14:42 WIB

Rektor UMM: Idul Adha, Pelajaran Kebermaknaan Hidup

Rektor UMM, Fauzan, saat menjadi khatib shalat Idul Adha 1438 Hijriyah.
Foto: Dokumen
Rektor UMM, Fauzan, saat menjadi khatib shalat Idul Adha 1438 Hijriyah.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan, mengatakan Idul Adha merupakan pelajaran untuk memberi makna dalam hidup. Disebut Fauzan, syariat berkurban menekankan pembagian dagingnya kepada mereka yang berhak menerima.

“Ajaran yang bisa kita petik adalah, kita dianjurkan untuk selalu berbagi kenikmatan kepada orang lain. Tuntutan agar hidup menjadi bermanfaat bagi yang lain merupakan suatu keharusan bagi orang yang mengaku beriman,” kata Fauzan, saat menjadi khatib shalat Idul Adha 1438 Hijriyah yang berlangsung di Heliped UMM, Jumat (1/9).

Rektor juga menegaskan, kebermaknaan hidup tidak sebatas pada pemberian yang sifatnya material, tetapi juga hal yang immaterial atau tak berwujud, seperti keikhlasan dan keridloan. Daging dan darah bukanlah sesuatu yang paling utama, melainkan keikhlasan dalam berkurban.

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridloan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapai keridloan Allah. Untuk ibadah haji pun demikian, kita diperintahkan untuk ikhlas, bukan cari gelar dan cari sanjungan,” ujarnya, dalam siaran pers.  

Dengan mengutip salah satu hadis Nabi tentang haji, Fauzan mempertegas penyampaiannya, bahwa barangsiapa yang berhaji karena Allah dan tidak berkata seronok dan tidak berbuat kefasikan, maka pulang ke negerinya sebagaimana dilahirkan oleh ibunya. “Ini berarti berkurban dan berhaji bukanlah ajang untuk pemameran kekayaan, pemameran kekuasaan, atau riya kepada yang lain,” jelasnya.  

Di akhir khutbahnya, Fauzan kembali mengajak seluruh jamaah untuk merenungkan bersama kejadian yang dialami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Fauzan juga berharap agar semua pihak mampu memetik pelajaran dari peristiwa itu, sehingga dapat menjadi manusia yang unggul dan bermakna bagi, baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa, dan negara.

Sementara itu, terkait penyediaan hewan kurban di UMM, disampaikan ketua panitia Idul Adha, Suyatno, UMM telah menyiapkan sembilan ekor sapi dan 33 ekor kambing. Tahun ini, lanjutnya, UMM juga mendistribusikan hewan kurban yang sebagian besarnya dibagikan ke desa binaan UMM.

“Sumber hewan kurban sendiri dari internal karyawan dan dosen UMM serta Baitul Mal UMM 6 ekor sapi dan 17 ekor kambing. Sisanya dari rekanan, sponsor dan perseorangan,” kata Suyatno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement