Kamis 31 Aug 2017 15:01 WIB

KNPI Siap Bantu Kemenpora Majukan Olahraga

Logo KNPI
Foto: Dokumen KNPI
Logo KNPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Kontingen Indonesia harus puas menduduki posisi ke-5 dalam perolehan 191 medali, dengan 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu di SEA Games Kuala Lumpur 2017. Indonesia pun mencatat hasil terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan SEA Games sejak 1977 hingga dinyatakan dalam situasi darurat pembinaan olahraga.

Atas dasar itu, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengaku siap membantu Menpora Imam Nahrawi dalam mengatasi situasi olahraga Indonesia yang kian terpuruk di tingkat ASEAN.

 Melalui Simposium Nasional Pemuda Indonesia yang digelar di Jakarta, Rabu (30/8), sebanyak 27 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) KNPI se-Indonesia menyampaikan sikap, siap membantu Kemenpora dalam mengawasi pembinaan atlet di daerah.

Ketua DPD KNPI Sulawesi Utara, Jackson Kumaat mengatakan, kegagalan kontingen Indonesia adalah akibat kesalahan pembinaan atlet di daerah. 

Jackson menilai, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mulai dari propinsi, kabupaten/kota, juga gagal melakukan pembinaan cabang olahraga. “Ini bukan masalah satu dua hari yang bisa diselesaikan cepat, seperti membalikkan tangan,” ujar Jackson dalam siaran pers kepada republika.co.id, Kamis (31/8).

Menurut Jackson, dalam waktu dekat KNPI akan bertemu dengan Menpora, untuk menawarkan bantuan kepada Kemenpora dalam melakukan pengawasan pembinaan atlet di daerah-daerah. Hal tersebut dikarenakan KNPI memiliki struktur yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kami akan bertemu dengan menpora. Siap membantu Kemenpora untuk mengawasi pembinaan atlet di daerah-daerah. Kemenpora sangat dekat dengan kepemudaan,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua KNPI NTB Hamdan, Ketua KNPI Sumatera Barat Devy, Ketua KNPI Maluku Boy Latuconsina, Ketua KNPI Imran dan ketua KNPI Gorontalo Hamzah. Mereka menyatakan siap dibelakang Menpora untuk memajukan prestasi olahraga Indonesia.

"Kami sepakat membenahi dan mengawasi olahraga Indonesia. Pasti ada yang salah dengan pembinaan di daerah," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement