Kamis 31 Aug 2017 14:18 WIB

Polisi: MAH Ganti Nama Saracen Menjadi NKRI Harga Mati

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Kelompok penebar hate speech dan hoax di media sosial, Saracen, dipublikasikan dalam jumpa pers di Mabes Polri.
Foto: Republika/Mabruroh
Kelompok penebar hate speech dan hoax di media sosial, Saracen, dipublikasikan dalam jumpa pers di Mabes Polri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siber Mabes Polri kembali mengamankan satu orang tersangka grup Saracen. Pria ini diamankan lantaran diduga ketahuan telah mengganti nama sosial media (sosmed) Saracen menjadi NKRI Harga Mati pasca penetapan tiga tersangka sebelumnya.

"Yang bersangkutan ini (MAH) mengganti Saracennews.com menjadi NKRI harga mati, artinya dia ini juga punya kemampuan mengganti," ujar Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (31/8).

Martinus menuturkan selama ini penyidik memang belum mengajukan kepada Kominfo untuk menutup akun medsos milik Saracen. Selain karena masih dalam proses penyidikan juga untuk mengatahui perkembangan para penghuni grup tersebut.

"Sejak awal kita katakan bahwa web ini kita biarkan, kita ingin tahu apa saja perkembangannya, apa saja yang dilakukan pasca penangkapan Jasriadi pada (7/8)," ungkap dia.

Tiga minggu pascapenangkapan, akhirnya penantian penyidik terjawab. MAH tergelitik untuk segera mengganti nama akun Saracen menjadi NKRI Harga Mati. "Dalam perkembangnya yang bersangkutan inilah (MAH) yang menggantinya," ujar Martinus.

Namun mengenai apa alasan MAH mengganti nama akun tersebut masih belum diketahui. Penyidik masih terus melakukan pengembangan lebih lanjut terkait keterlibatan MAH dengan Saracen dan tiga tersangka sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement