Kamis 31 Aug 2017 09:03 WIB

Kader Golkar Terjerat Korupsi, Yorrys Akui Ada Kesalahan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Yorrys Raweyai
Foto: Republika/ Wihdan
Yorrys Raweyai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan banyaknya kader Partai Golkar yang terciduk KPK harus diakui sebagai sebuah fakta. Meski begitu, dia mengklaim selama ini sebetulnya Golkar sudah melakukan berbagai upaya pencegahan korupsi.

"Pasti (akan kita diperkuat lagi). Tapi kita kan sudah mencoba dengan membuat pakta integritas, ya kan, dan lain-lain. Upaya-upaya itu sudah kita lakukan tapi kan itu manusia, kita harus akui bahwa ada kesalahan di sini," tutur dia kepada Republika.co.id, Kamis (31/8).

Yorrys menambahkan nanti tentu ada konsolidasi di tingkat internal. Dalam konsolidasi ini, dia meyakini akan muncul sebuah terobosan dan suatu perubahan di internal partai untuk mencegah adanya pelanggaran hukum atau tindak pidana oleh kader-kader Golkar. Namun dia enggan menyebutkan detail tentang terobosan itu.

"Pasti ada upaya untuk mencari terobosan dan perubahan-perubahan itu, masak kita mesti ngomong sekarang. Karena ini bukan pertama kali kan. Nantilah itu enggak bisa diceritakan tapi kan kita terus evaluasi," kata dia.

Tertangkaptangannya Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno oleh KPK menambah daftar nama politikus Golkar yang terjerat kasus korupsi di lembaga antirasuah itu. Sebelumnya, nama-nama seperti Setya Novanto selaku Ketum Golkar dan Markus Nari sebagai anggota DPR Fraksi Golkar juga telah dijadikan tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi yang lain.

Selain itu, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti yang terpilih jadi gubernur melalui Partai Golkar, kemudian Fahd El Fouz selaku Ketum Angkatan Muda Partai Golkar, sebelumnya juga telah ditetapkan tersangka kasus korupsi oleh KPK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement