REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Urusan Rumah Tangga Dewan Perwakilan Rakyat (BURT DPR) Anton Sihombing mengakui, pihaknya akan melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Berlin, Jerman pada 25 September mendatang. Namun, ia membantah jika tujuan BURT DPR ke Jerman untuk melakukan studi banding pembangunan gedung baru DPR.
"Tidak ada studi banding gedung baru ke Jerman. Kesana bukan untuk gedung baru," ujar Anton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (30/8).
Anton juga enggan mengungkapkan rinci tujuan BURT ke luar negeri tersebut. Menurutnya, kunjungan kerja ke Berlin tersebut merupakan keharusan BURT yang sudah dijadwalkan setiap tahun demi kemajuan pembangunan parlemen.
"Kan dua kali setahun kunker, nanti saya kasih apa yang dikerjakan. Saya baru dari Polandia, Komisi V Polandia sangat bagus hasilnya, jadi jangan langsung dibilang studi gedung baru ke Jerman, enggak," katanya.
Ia menegaskan pembangunan gedung baru, merupakan urusan kesekjenan DPR RI. "Gedung kan urusan kesekjenan, rekomendasi (Kementerian) PUPR. Kami ini orang politik tidak mengurusi gedung, tanya ke sekjen," ucapnya.
Sementara Wakil Ketua BURT Hazrul Azwar mengakui, rencana kunjungan kerja BURT ke Berlin Jerman. Menurutnya, kunjungan tersebut merupakan agenda rutin dua kali dalam setahun demi kemajuan parlemen.
"Pertama sudah digunakan teman-teman ke Amerika, ini sudah lama tertunda baru sekarang ke Berlin, ke Jerman. Untuk melihat bagaimana penataan parlemen di sana. Penataan, pelayanan gedungnya, kenyamanan gedung, pelayanan kepada tamu yang datang, keamanannya, fasilitasnya," jelasnya.
Namun beredarnya informasi jika kunjungan ke Jerman demi studi banding pembangunan gedung baru, Hazrul memahaminya. Sebab, kunjungan kurang lebih sepekan itu dilakukan bersamaan dengan rencana pembangunan gedung DPR tersebut.
"Kebetulan sama momennya. Tapi ini sudah lama dijadwalkan, tahun lalu direncanakan kebetulan aja ini momennya sama. Jadi lebih seksi gara-gara ada rencana pembangunan gedung," ujarnya