REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura pada 6 dan 7 September mendatang. Namun, dalam rencana kunjungan ini, Presiden tidak diagendakan untuk bertemu penyidik KPK Novel Baswedan yang tengah dirawat di rumah sakit Singapura akibat penyiraman air keras.
“Tidak. Dengan masyarakat akan bertemu,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/8).
Sebelumnya, istri dari Novel Baswedan telah mengajukan permohonan untuk bertemu dengan Presiden. Jokowi juga telah menyanggupi permintaan pertemuan tersebut, namun hingga kini belum terjadwalkan.
Terkait kunjungan Presiden ke Singapura, Retno menyampaikan kunjungan pada tahun ini merupakan kunjungan yang penting bagi kedua negara. Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, Indonesia-Singapura akan membahas sejumlah kerjasama. Salah satunya yakni kerjasama antara TNI AU dengan AU Singapura.
“Ada yang khusus tahun ini akan ada flight pass kerja sama antara TNI AU dengan AU Singapura,” ujarnya.
Ia melanjutkan, sejak kunjungan PM Singapura dengan Presiden Jokowi di Semarang akhir tahun lalu, terdapat sejumlah kemajuan kerja sama. Di antaranya seperti investasi dari perusahaan asal Singapura di Kawasan Industri Kendal (KIK). Retno mengatakan, perusahaan-perusahaan yang menanamkan investasinya di daerah itu pun semakin meningkat menjadi 30 perusahaan.
Bahkan sebanyak 41 perusahaan asal Singapura tercatat masih dalam proses perizinan untuk melakukan investasi di Indonesia. Sehingga, total investasi yang telah masuk saat ini mencapai 360 juta dollar AS. Kendati demikian, pada kunjungan kali ini, pemerintah Indonesia dan Singapura akan lebih menekankan kerja sama digital ekonomi.