REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Dinas Perhubungan Jawa Barat akan melakukan antisipasi kemacetan pada saat libur Idul Adha mendatang yang jatuh pada akhir pekan ini. Libur panjang dikhawatirkan terjadi kemacetan di jalur-jalur utama di Jawa Barat.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan pihaknya sudah mendapat arahan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Polri terkait antisipasi kemacetan parah saat libur Idul Adha yang jatuh pada long weekend pada Jumat (1/9) ini. Libur panjang ini biasanya dimanfaatkan warga untuk pulang ke kampung halaman atau berlibur.
“Idul Adha ini konotasinya sama seperti lebaran, karena akan ada yang pulang kampung. Kamis malam diperkirakan sudah ada pergerakan," kata Dedi saat dihubungi, Rabu (30/9).
Dedi menuturkan ada titik-titik utama yang akan diantisipasi pihaknya. Terutama di Tol Cikarang Utama dan Cipali yang kerap mengalami hambatan pergerakan dari wilayah Jakarta.
Selain itu, Dishub juga antisipasi titik paling macet terutama di Tol Jakarta-Cikampek yang saat ini tengah ada proyek-proyek infrastruktur besar yakni kereta ringan, kereta cepat Jakarta-Bandung, Simpang Susun Cikunir dan Tol Cikampek 2.
Kemacetan di ruas ini terjadi karena dari lima lajur kendaraan berubah jadi empat, kemudian makin sempit dari tiga lajur menjadi dua lajur saja. Pihaknya mengaku sudah melakukan survey terakhir bersama Polda Jabar untuk mengurangi kemacetan.
"Ini tidak usah long weekend juga sudah macet, terutama di KM 37-47 dan di KM 4-19,” ujarnya.
Sementara untuk jalur selatan, titik kemacetan Idul Adha diperkirakan masih terjadi di Limbangan Garut. Karena itu pihaknya memastikan akan melakukan penjagaan. Kepolisian juga kemungkinan akan menerapkan pagar betis dan sistem buka tutup terutama di Nagreg. “Selama roda masih berputar 20 km/jam tidak perlu, tapi kami sudah siapkan posko-posko, di Nagreg maupun di Tol Cipali,” tuturnya.
Mengantisipasi kemacetan ini, ujarnya, Dishub Jabar juga bekerja sama dengan beberapa pihak. Seperti Jasa Marga untuk mempersiapkan rest area juga layanan di pintu tol.
"Agar transaksi di pintu tol tidak lebih dari 10 detik. Kami juga pastikan penyediaan bahan bakar, kalau terjadi macet pasti butuh bahan bakar,” paparnya.
Ia menambahkan Dishub juga menggelar operasi kelaikan kendaraan umum di terminal bersama dinas perhubungan kabupaten/kota setempat. Operasi diutamakan pada pengecekan sistem kendaraan agar dalal kondisi laik saat membawa penumpang.
Sementara terkait pembatasan angkutan barang pihaknya saat ini masih menunggu arahan dari pusat dan koordinasi dengan Polda Jawa Barat.