REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Selama dua pekan terakhir, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasirbajing di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami kebakaran secara terus-menerus. Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Diduga kebakaran diakibatkan musim kemarau hingga membuat percikan api mudah keluar dari jenis sampah tertentu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Garut, Asep Suparman menilai terdapat berbagai jenis sampah yang dibuang ke TPA tersebut. Dari berbagai sampah itu ada saja yang mengandung gas metana hingga membuat percikan api cepat terjadi. Apalagi dengan didukung cuaca kering musim kemarau. "Kemungkinan besar karena musim kemarau. Kalau disengaja sepertinya tidak," katanya pada wartawan, Selasa (29/8).
Ia mengakui akibat kebakaran itu menimbulkan keluhan warga sekitar. Bahkan ada saja warga yang menuding kebakaran sengaja dibuat oleh pemulung. Meski begitu, ia belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Terlebih dengan luas TPA mencapai sekitar 15 hektar membuat pengawasan tak bisa optimal.
"Warga di sana pun sempat mengeluhkan asap akibat kebakaran. Mereka mengira ada unsur kesengajaan dari para pemulung untuk memudahkan mencari barang," ujarnya.
Kebakaran semakin diperparah dengan berbagai material sampah mudah terbakar semisal plastik. Belum ada upaya signifikan dari DLHK guna mencegah kebakaran terulang. "Sampai sekarang kami sudah coba padamkan api. Tapi masih ada di beberapa titik dan kepulan asapnya masih terlihat," ucapnya.