Selasa 29 Aug 2017 03:06 WIB

Imbas Konflik di Sulteng, Enam Orang Terluka

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Israr Itah
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul memberikan keterangan kepada wartawan mengenai kelanjutan kasus beras PT IBU di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/8).
Foto: Antara/Reno Esnir
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul memberikan keterangan kepada wartawan mengenai kelanjutan kasus beras PT IBU di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Enam orang menjadi korban luka dalam kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Korban berasal pihak kepolisian dan masyarakat.

“Polri satu personel terkena luka lemparan di kaki dan masyarakat lima orang dirawat di RSUD (Banggai),” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul, Senin (28/8).

Kronologi kejadiannya, lanjut Martinus, sore hari sekitar pukul 15.30 WITA, massa yang berjumlah kurang lebih 500 orang menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Banggai. Sementara di dalam gedung sedang berlangsung pertemuan atau dialog kebangsaan.

Martinus mengatakan, massa mulai anarkis dengan melempar aparat yang tengah mengamankan pertemuan tersebut. Pelemparan batu terjadi semakin brutal dan akhirnya aparat mengeluarkan tembakan peringatan dengan peluru hampa.

Namun, untuk kedua kali massa kembali melempar aparat dengan batu dan benda keras serta berteriak-teriak. Melihat massa semakin anarkis akhirnya aparat mengeluarkan tembakan peringatan kembali disertai tembakan gas air mata. Akhirnya massa membubarkan diri.

Menurutnya, aksi ini berawal dari kasus kriminal, yakni penganiyaan yang mengakibatkan pegawai magang di Damkar Kabupaten Banggai meninggal dunia. Pelakunya diduga berasal dari suku tertentu dan kini terus berkembang menjadi konflik horizontal.

“Polda Sulteng berupaya mengembalikan situasi kembali kondusif dengan mengajak semua komponen pemerintahan dan masyarakat untuk mencari solusi dengan tajuk dialog kebangsaan,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement