Senin 28 Aug 2017 15:08 WIB

Petani Tebu Tuntut Janji Rendemen 8,5 Persen Menteri BUMN

Rep: Taufik Alamsyan Nanda/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah petani tebu melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/8).
Foto: Antara/Makna Zaezar
Sejumlah petani tebu melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa demonstrasi petani gula menuntut janji rendemen di depan Kementrian BUMN Senin (28/8) siang. Tuntutan para petani yakni 8,5 persen rendemen, yang menurut mereka merupakan janji Menteri BUMN Rini Soemarno.

"8,5 persen janji rendemen. Tapi sampai sekarang belum dibayar. Kami mau menagih janji Menteri BUMN," ujar Diwong, orator aksi yang merupakan petani tebu asal Cirebon.

Diwong mengatakan, bahwa hasil giling petani 2017 masih mendapatkan rendemen yang rendah. Yakni hanya 6 persen, padahal dijanjikan 8,5 persen.

"Kita minta kompensasi rendemen yang masih di bawah target. Pabrik gula yang sudah tua agar direvitalisasi, tapi jangan ditutup," Diwong menambahkan tuntutan petani.

Diwong berharap, agar Kementrian BUMN membangun pabrik gula baru dulu, baru menutup yang lama. Ini agar petani bisa menggiling tebu di pabrik gula yang dekat.

"Di BUMN masalah pabrik, kalau di (kementrian) perdagangan masalah HET dan masalah impor," teriak Diwong di bawah terik matahari, mengajak massa aksi untuk bergerak menuju Kementrian Perdagangan.

Ribuan aksi massa petani tebu menyampaikan aspirasi mereka sejak Senin pagi di depan istana merdeka. Usai istirahat siang, mereka bergerak menuju Kementerian BUMN. Setelah ini, rencananya mereka akan menuju Kementrian Perdagangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement