Senin 28 Aug 2017 07:36 WIB

Kunjungan Turis Jerman ke Bali Naik 17 Persen

Foto perbandingan suasana Pantai Kuta saat dipadati wisatawan dan kondisi Pantai Kuta yang lengang tanpa aktivitas wisatawan saat Hari Raya Nyepi di Kuta, Bali, Selasa (28/3).
Foto: Antara
Foto perbandingan suasana Pantai Kuta saat dipadati wisatawan dan kondisi Pantai Kuta yang lengang tanpa aktivitas wisatawan saat Hari Raya Nyepi di Kuta, Bali, Selasa (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wisatawan Jerman yang menikmati liburan ke daerah tujuan wisata Pulau Bali sebanyak 73.922 orang selama semester I-2017, naik 11.212 orang atau 17,88 persen dibanding semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 62.710 orang. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho mengatakan, Jerman yang menempati peringkat terakhir dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali hanya mampu memberikan andil 2,63 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 2,811 juta orang selama semester I-2007, meningkat 539.681 orang atau 23,76 persen dibanding semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 2,271 juta orang.

"Mereka datang melalui Bandara Ngurah Rai yang terbang langsung dari negaranya 73.193 orang dan 729 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," ujar dia, Senin (28/8).

Negara yang terbanyak memasok turis ke Bali adalah Cina memberikan andil 26,26 persen, menyusul Australia 19,09 persen, India 4,61 persen, Inggris 4,03 persen, Jepang 3,99 persen, Amerika Serikat 3,51 persen, Korea Selatan 3,10 persen, Malaysia 2,99 persen dan Taiwan 2,63 persen.

Adi Nugroho menjelaskan, Jerman yang menempati peringkat terakhir dengan melihat peningkatan masyarakat negara itu yang meningkat signifikan sangat berpeluang untuk naik peringkat dalam memasok turis ke Bali. Lebih-lebih Pemkab Badung, pusat pengembangan pariwisata di Bali mulai mengintensifkan promosi pariwisata ke mancanegara dengan harapan kunjungan wisatawan dapat lebih meningkat.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Made Badra dalam kesempatan terpisah mengatakan, sejumlah negara di kawasan Eropa menjadi sasaran promosi, karena masyarakat di negara itu sangat potensial untuk berliburan ke Bali.

"Wisatawan Eropa memiliki "quality tourism" sangat bagus, sehingga promosi terpadu melibatkan pengelola hotel, biro perjalanan wisata dan pengelola objek wisata melakukan promosi ke negara tersebut," kata dia.

Promosi itu juga diharapkan dapat meningkatkan lama kunjungan wisatawan di Bali, khususnya di wilayah Kabupaten Badung dengan harapan mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pajak hotel dan restoran.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement