Ahad 27 Aug 2017 09:22 WIB

Sawahlunto Ingin Bawa Pulang Corak Songket di Belanda

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang penenun mengerjakan tenunan songket Silungkang (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang penenun mengerjakan tenunan songket Silungkang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Pemerintah Kota Sawahlunto ingin memboyong pulang dokumen tentang corak songket Silungkang, Sawahlunto yang disimpan di Perpustakaan Leiden, Belanda. Paling tidak terdapat 37 corak asli Silungkang yang masih tersimpan di Leiden.

Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf menyebutkan, langkah ini dilakukan untuk merawat motif-motif songket Silungkang yang hingga saat ini berkembang di Sawahlunto, Sumatra Barat. Rencananya, Pemerintah Kota Sawahlunto akan mengajukan rekomendasi sister city atau kota kembar kepada Leiden dan Denhaag di Belanda agar proses pengambilan kembali dokumen-dokumen songket bisa lebih mudah dilakukan.

Selain itu, penelaahan dokumen tentang motif songket diharapkan bisa menambah pengetahuan para perajin songket tentang asal mula atau makna yang terkandung di balik setiap corak songket Silungkang. Ali menyebutkan, sebagian besar motif yang masih dilestarikan saat ini merupakan corak yang secara turun temurun diajarkan oleh para orang tua.

"Misalnya seperti motif bintang. Ternyata, enggak sembarang orang bisa memakainya. Hanya Datuk dan Raja. Nah, ini yang aya pakai motif yang saya pakai ini bukit barisan," ujar Ali di kediamannya, Ahad (27/8).

Niat pemerintah Sawahlunto untuk membawa kembali dokumen corak songket ini akan dimulai kajian oleh seorang ahli dari Belanda pada akhir tahun ini. Ali menyebutkan bahwa pihaknya sudah mengontak seorang ahli di Belanda untuk datang ke Sawahlunto November 2017 mendatang. "37 corak nanti akan diusahakan melalui kedutaan besar. November 2017 kalau jadi, dia (ahli dari Belanda, Red) akan datang ke Sawahlunto dan akan menggali itu," ujar Ali.

Selain itu, Pemerintah Kota Sawahlunto juga akan menggandeng Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Leiden dan Denhaag agar proposal sister city bisa diterima. Ali juga akan membawa rencana ini ke tingkat pemerintah pusat sehingga upaya pelestarian songket Silungkang bisa dilakukan.

"Makanya saya kejar melalui PPI Leiden dan Denhaag ini kita buat sister city melaui kedutaan besar. Kami harap yang orang Belanda ini kembali ke Sawahlunto," katanya.

Salah satu upaya yang dilakukan Sawahlunto dalam menjaga songketnya yakni digelarnya Sawahlunto International Songket Carnival yang acara puncaknya dilaksanakan hari ini. Ahad (27/8) siang nanti, ratusan peserta pawai akan memamerkan keindangan songket Silungkang melalui rute jalanan kawasan kota lama Sawahlunto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement