Jumat 25 Aug 2017 17:36 WIB

Harga Paket Jasa Pembuat Hoaks Saracen Capai Rp 72 Juta

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Kombes Pol Awi Setiyono.
Foto: MGROL75
Kombes Pol Awi Setiyono.

REPUBLIKA.CO.ID, NASIONAL JAKARTA -- Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono mengungkapkan dari temuan penyidik, harga dari paket Saracen mencapai angka puluhan juta.  

"Info dari Kasubid I sih sekitar Rp 72 juta per paket. Untuk pembuatan websitenya per bulan Rp 15 juta, kemudian untuk buzzernya, 15 orang Rp 45 juta,"  ungkap Awi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/8).

Awi menjelaskan Jasriadi (JAS) selaku ketua sindikat, meminta jatah sebesar Rp 10 juta per-paket jasa pembuatan berita hoaks. Menurut Awi, sisa biaya digunakan untuk membayar wartawan pembuat konten. "Untuk wartawan ini masih perlu diklarifikasi dan disidik secara mendalam, perlu waktu itu," tambahnya.

Menurut Awi, tidak menutup kemungkinan para pemesan akun Saracen dikenai pidana. "Yang jelas ada benang merahnya dan penyidik bisa membuktikan itu," kata Awi.

Namun, lanjut Awi, hal tersebut tidak semudah membalikkan tangan dan perlu alat bukti yang kuat. "Ini tidak mudah karena dunia maya dan transaksi-transaksinya tidak semua melalui dunia maya, ada Kopdar dan termasuk penyidik sedang melacak untuk transaksi-transaksi itu," ucapnya. 

Sebelumnya, Polri berhasil menciduk tiga pengurus Saracen, yakni MFT (43 tahun) yang berperan membidangi media dan informasi situs Saracennews.com, SRN (32) yang berperan sebagai koordinator grup wilayah, dan JAS (32) yang berperan sebagai ketua.

Kelompok Saracen eksis sejak November 2015. Mereka menggunakan beberapa sarana untuk menyebarkan ujaran kebencian berkonten SARA, antara lain Grup Facebook Saracen News, Saracen Cyber Team, situs Saracennews.com. Hingga saat ini diketahui jumlah akun yang tergabung dalam jaringan Grup Saracen lebih dari 800 ribu akun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement