Jumat 25 Aug 2017 10:41 WIB

Perubahan Cuaca Picu Kenaikan Jumlah Pasien

Perubahan cuaca dan suhu bisa memicu sakit kepala hingga migrain (ilustrasi)
Perubahan cuaca dan suhu bisa memicu sakit kepala hingga migrain (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI — Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan perubahan cuaca berdampak pada kenaikan jumlah kunjungan pasien ke layanan kesehatan, baik rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat di kota itu, karena sakit yang mereka derita.

"Biasanya jumlah kunjungan ke rumah sakit (RSUD Gambiran, Kota Kediri) setiap harinya 400-500 orang, karena perubahan cuaca tidak menentu ini naik per hari bisa 500-600 pasien," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima di Kediri, Jumat (25/8).

Selain di rumah sakit, Fauzan juga menyebut jumlah kunjungan pasien ke puskesmas di Kota Kediri juga meningkat, dari rata-rata per hari 50-70 orang, dengan adanya perubahan musim ini naik menjadi sekitar 100 orang per hari per puskesmas.

Di Kota Kediri, ada sembilan puskesmas yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kota, Pesantren, dan Mojoroto. Beberapa puskesmas di antaranya ada yang membuka layanan hingga malam hari. Dengan itu, juga lebih memudahkan perawatan pasien yang sakit.

Tingginya jumlah pasien itu, terutama di rumah sakit juga menjadi perhatian pemerintah kota. Saat ini, pemkot sudah membangun RSUD Gambiran II Kota Kediri di Kecamatan Pesantren. Rencananya, dengan pembangunan rumah sakit baru, lebih bisa mengurangi jumlah pasien yang berada di rumah sakit lama, sebab ada beberapa pasien yang bisa dirawat di rumah sakit baru.

Saat ini, pembangunan rumah sakit baru itu sudah hampir selesai. Pemerintah kota merencanakan akan meresmikan pembangunan rumah sakit itu pada 2017, namun secara pasti untuk peresmian masih menunggu sejumlah persiapan.

Fauzan menyebut, sejumlah penyakit yang sering dikeluhkan pasien saat perubahan cuaca ini yaitu infeksi saluran pernafasan akut (Ispa) serta diare. Penyakit itu dinilai masih bisa secepatnya ditangani dan sebenarnya bisa dengan rawat jalan.

"Penyakit infeksi harus diwaspadai. Tapi, yang paling banyak Ispa dan diare, ini karena daya tahan tubuh rendah. Penyakit itu tergolong masih sakit ringan, jadi rawat jalan bisa," ujarnya.

Ia menyebut, penyakit tersebut sebenarnya bisa dengan mudah dicegah, misalnya dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti banyak makan sayur, buah-buahan, serta banyak minum air putih. Selain itu, dianjurkan agar warga juga menjaga pola hidup, dengan banyak olahraga, sehingga penyakit tersebut bisa dicegah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement