Selasa 22 Aug 2017 17:06 WIB

Dapat Penghargaan, Sukabumi Komitmen Lindungi Anak

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Anak-anak sedang bermain di taman bermain (ilustrasi)
Anak-anak sedang bermain di taman bermain (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi telah mendapatkan sebanyak empat kali penghargaan sebagai kota layak anak. Penghargaan ini diharapkan dapat memacu pemerintah untuk terus melindungi anak dari berbagai pengaruh negatif di tengah masyarakat.

"Sukabumi sudah empat kali mendapatkan kota layak anak dan terakhir diberikan di Pekanbaru, Riau pada Juli 2017 lalu," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Sukabumi Lilis Astri Suryanita kepada wartawan Selasa (22/8). Hal ini disampaikan seusai acara peringatan hari keluarga nasional dan anak nasional tingkat Kota Sukabumi di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi.

Menurut Lilis, penghargaan ini sebagai bukti adanya perhatian dan keberpihakan dari pemerintah terhadap perlindungan anak-anak. Sehingga lanjut dia anak-anak nantinya bisa hidup pada zona aman, nyaman, dan mandiri.

Lilis menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir pemkot berupaya membangun ruang terbuka hijau sebagai saran untuk bermain anak. Misalnya keberadaan taman atau balai yang berada di sekitar Lapang Merdeka.

Di sisi lain ungkap Lilis, upaya perhaian terhadap anak juga dikoordinasikan dengan satuan kerja perangkat daerah lainnya. Contohnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipiil yang melakukan upaya jemput bola dalam pembuatan akta kelahiran dan kartu tanda penduduk (KTP) bagi pelajar yang sudah wajib memiliki KTP.

Ditambahkan Lilis, pemkot juga tetap mengingatkan pentingnya keluarga sebagai pelindung anak-anak dengan delapan fungsi keluarga. Ke depalan fungsi keluarga itu yakni agama, sosial budaya, pendidikan, reproduksi, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan.

Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz menambahkan, upaya perlindungan anak terus digaungkan oleh Pemkot Sukabumi. Namun kata dia peran keluarga tetap memegang peranan penting dalam mencegah masuknya pengarug negatif seperti narkoba.

"Saat ini orangtua harus lebih mengawasi anak terutama dari peredaran narkoba," ungkap Muraz. Pasalnya kata dia dari informasi Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan banyak peredaran narkoba yang beredar di tengah masyarakat. Salah satu targetnya kata dia dikhawatirkan menyasar anak-anak yang merupakan generasi muda penerus bangsa.

Terlebih kata Muraz, beberapa waktu lalu sempat terdengar pemberitaan media penyebaran narkoba melalui permen. Kondisi ini kata dia harus mendapatkan perhatian dari orangtua di rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement