REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kepala Staff Kodim 0611 Garut, Mayor Infanteri Aat mengkonfirmasi pesawat tanpa awak (drone) yang ditemukan warga pada Ahad (20/8) merupakan milik Kementerian Pertahanan. Pesawat itu ditembak jatuh ketika pengujian roket pada Jumat (18/8) di kawasan pantai selatan Garut. Tetapi setelah latihan pesawat tak kunjung ditemukan. Hingga akhirnya ditemukan warga.

Aat mengatakan pesawat tanpa awak tersebut sudah diambil oleh pihak Direktorat Peralatan Angkatan Darat (Ditpalad) untuk dibawa ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Kecamatan Cikelet. Kemudian bangkai pesawat latihan  akan dibawa ke Jakarta supaya diserahkan kepada pihak Kementerian Pertahanan.

“Jadi pesawat tanpa awak itu adalah jenis Drone Bhanse 6547 T2 dan digunakan untuk uji coba roket start track buat Prancis dan kena tembak pada waktu uji coba hari pertama. Saat kena tembak pesawat tersebut jatuh ke arah barat karena anginnya cukup kencang menggunakan parasut warna orange dan dicari bangkainya namun tidak ditemukan,” katanya, Senin (21/8).

Berdasarkan kronologis penemuan, ia mengatakan, seorang warga bernama Taryana sekitar pukul 06.00 WIB menemukan pesawat tersebut di kawasan pantai Rancabuaya, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin. Selanjutnya, sekitar pukul 07.00 pesawat yang sempat mengagetkan warga itu langsung diamankan oleh anggota Polsek Caringin.

“Mungkin sempat terjadi spekulasi milik siapa pesawat tanpa awak itu karena ditemukan di kawasan pantai yang biasa digunakan tempat wisata dan ke tengahnya merupakan samudera. Dengan ini saya memastikan bahwa pesawat tanpa awak tersebut bukanlan pesawat mata-mata, namun pesawat yang digunakan untuk latihan atau pengujian roket,” ujarnya. Sebelumnya, warga yang tengah berada di kawasan Pantai Rancabuaya Kecamatan Caringin, geger dengan penemuan sebuah barang yang diduga pesawat tanpa awak.

Ikuti Whatsapp Channel Republika