Sabtu 19 Aug 2017 23:42 WIB

Pemesan Kerajinan Jam Tangan Solo Hingga Mancanegara

Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO  -- Pemesan kerajinan jam tangan dari limbah kayu papan "skateboard" yang diproduksi di Banjarsari Kota Solo, tidak hanya dari berbagai daerah di Indonesia, tapi juga dari mancanegara.

Seorang pengrajin Andhika Praditya (23) warga Jalan Kahuripan Timur Nomor 12 RT 04 RW 01 Sumber Krajan Solo, Sabtu, mengatakan kerajinan jam tangan yang diproduksi dari papan bekas skateboard ditekuni sejak 2015. Kini banyak pelanggannya datang baik dari domestik maupun mancanegara.

Andhika Praditya yang lulusan D3 Program Diploma Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tersebut awalnya membuat kerajinan jam tangan tersebut pada 2014 hanya mencoba-coba, dan ternyata diminati masyarakat. "Saya mulai menekuni kerajinan jam ini, yang sebenarnya pada 2015 hingga sekarang masih eksis," kata Andhika.

Bahkan, Andhika menangani dengan serius bisnisnya dengan membuka ruang pamer di Pasar Elpaber Banjarsari Solo. "Jam yang kami produksi ini, permintaannya sudah dari seluruh Indonesia. Bahkan, kini sudah sampia ke mancanegara seperti Nepal Ukraina dan Jerman. Pelanggan memesan kerajinan jam ini, melalui internet," kata Andhika.

Andhika mengatakan dirinya yang memproduksi sendiri karena proses produksi perlu keteletian, lebih hati-hati, dan memiliki pengalaman kerja membuat kerajinan itu. Kemampuan produksi rata-rata 10 hingga 15 unit jam per bulan.

Bahkan, Andhika selain membuat jam dengan bahan baku yang sama juga memproduksi kacamata yang unit dan juga banyak diminati konsumennya. "Untuk jam tangan, biaya produksinya rata-rata Rp 150.000 hingga Rp 200.000 per unit, sedangkan harga jual mencapai Rp 400.000 per unit," katanya.

Kerajinan kacamata biaya produksi sekitar Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per unit, sedangkan harga jual bisa mencapai Rp 600.000 per unit. Bisnis ini, cukup menggiurkan, tetapi perlu keahlian dan memiliki bakat khusus," katanya.

Menyinggung soal mencari bahan baku bekas skateboard, Andhika mengatakan cukup mudah karena dirinya anggota komunitas olahraga skateboard di Kota Solo. Bahan baku dapat dibeli dari anggota komunitas yang sudah tidak dipakai. "Proses produksi kebanyakan dengan cara manual, tetapi ada beberapa alat mesin untuk membantu antara lain mesin bor meja, mesin penghalus (amplas) dan gergaji mesin," katanya.

Menurut dia, dengan bisnis membuat kerajinan jam tangan dari bekas papan skateboard tersebut omzetnya rata-rata bisa mencapai sekitar Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement