Sabtu 19 Aug 2017 16:09 WIB

Ini Makna Kemerdekaan Sejati Menurut Habib Rizieq

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Habib Rizieq Shihab
Foto: Republika/Edi Yusuf
Habib Rizieq Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menyerukan pada momen HUT RI ke-72 sekaligus Milad FPI ke-19 seluruh bangsa dan rakyat agar mengisi kemerdekaan dengan iman dan takwa. Sebab, tanpa iman dan takwa, kemerdekaan tidak ada ada artinya. Sehingga pada akhirnya tidak akan pernah rasakan kemerdekaan sejati.

"72 tahun Indonesia merdeka, apakah selama 72 tahun telah terwujud arti kemerdekaan sebenarnya? Apa itu kemerdekaan sejati?," kata Habib Rizieq melalui siaran langsung dari Makkah saat Milad FPI di Stadion Kamal Muara, Sabtu (19/8).

Habib Rizieq mengatakan, arti merdeka adalah lepas dari penjajahan, perbudakan, penindasan, tekanan, pengkhianatan, kebohongan, kezaliman, kemaksiatan dan kemungkaran serta kebathilan. Arti merdeka adalah bebas menyerukan kedamaian, menikmati pendidikan, mendapat jaminan kesehatan, perumahan, berhenti dari kemaksiatan dan tegakkan keadilan.

Ia melanjutkan, arti merdeka adalah lunas dari segala utang dan tuntas mengatasi pengangguran serta kemiskinan. Semoga semangat mewujudkan kemerdekaan sejati semakin membara. Kepada seluruh orang yang hadir di acara Milad FPI, Habib Rizieq juga mengajak semuanya memekikkan merdeka dan takbir.

"Seiring pekik merdeka dan gema takbir ayo kita panjatkan niat dan bulatkan tekad serta kobarkan semangat untuk menuju Indonesia berkah," ujarnya.

Dia mengatakan, agar Indonesia berkah, maka ulama harus arif dan istiqomah. Umara juga harus adil dan bijaksana. "Konglomerat jangan kikir dan serakah. Begitu pula TNI dan Polri harus jadi pelindung bangsa dan negara. Di samping itu, prostitusi dan LGBT harus lenyap dan tiada. Khamar dan judi harus dibasmi dan musnah. Rakyat patuh terhadap ulama dan umara," katanya.

Kalau semua itu bisa diwujudkan, dia mengatakan, akan terwujud Indonesia berkah. Tapi, untuk menuju Indonesia berkah, tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Semuanya harus kerjasama secara bersinergi dan harmonis antara ulama, pejabat, rakyat, TNI, Polri, pemodal dan pekerja. Juga yang miskin dan yang kaya harus saling bekerjasama. "Semuanya wajib bekerjasama bahu membahu, gotong royong membangun negara," ujar Habib Rizieq.

Habib Rizieq mengingatkan, tidak boleh bersatu dan kerja sama dalam kegiatan korupsi serta kebathilan. Dia pun mengajak untuk bekerjasama dalam iman dan takwa serta kebajikan. Menurutnya, untuk menuju Indonesia berkah pasti banyak tantangan. Tantangannya bisa berupa ancaman teror, intimidasi, fitnah dan caci maki. Bahkan tantangannya bisa berupa ancaman pembunuhan dan penjara.

Ia juga menyampaikan, semuanya harus siap untuk melakukan hijrah kemana saja, jika kondisi menuntut untuk hijrah. Hijrah adalah perintah Allah dan sunnah Nabi. "Hijrah bukan sembunyi, bukan juga lari tapi untuk melindungi diri dan selamatkan negeri, untuk atur strategi dan untuk bangkit kembali. Insya Allah kemenangan akan kita raih kembali," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement