Jumat 18 Aug 2017 17:19 WIB

Yayasan Jalinan Kasih Operasi Katarak Gratis 115 Orang

Seorang pasien menjalani operasi katarak (ilustrasi).
Foto: Antara/Wahyu Putro
Seorang pasien menjalani operasi katarak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ungkapan "mata adalah jendela dunia" memang tepat, karena mata berperan penting dalam hidup dan menunjang produktivitas. Oleh karena itu, jika kita mengalami keluhan pada mata, dianjurkan segera memeriksakan ke dokter dan rumah sakit.

Salah satu penyakit mata adalah penyakit katarak dan banyak diderita masyarakat. Sayangnya, tidak semua penderita penyakit ini tergolong warga yang mampu untuk membiayai penyembuhan dan operasi mata. Maka, hadirnya pihak-pihak yang tergerak mengulurkan bantuan operasi katarak secara gratis sangat meringankan beban warga masyarakat.

Salah satu warga yang menikmati bantuan tersebut adalah Edy Santoso, 67 tahun, asal wilayah Gombel, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dia merupakan salah satu dari 115 warga Jawa Tengah yang mendapatkan layanan operasi katarak gratis di RS SMC Telogorejo, Semarang.

Masih dalam suasana peringatan kemerdekaan RI, ratusan pasien tersebut menjalani operasi katarak gratis yang digelar oleh Yayasan Jalinan Kasih MNC Group pada Jumat (18/08/2017). Keluar dari ruang operasi dengan mata tertutup perban, para pasien yang kebanyakan berusia senja digandeng oleh anggota keluarganya. Meski sebelah mata tertutup, mereka mengaku kondisinya lebih baik dibanding sebelumnya.

 

"Dulu mata saya rasanya pegal, penglihatan juga kabur. Samar-samar. Tapi setelah operasi ini, mata terasa enteng. Bahkan meskipun baru selesai operasi, sudah tidak terasa sakit," ujar Edy.

Bapak empat anak itu menderita gangguan penglihatan sudah lama dan terus memburuk setahun terakhir. Untuk mengurangi rasa sakit, dia berobat ke dokter spesialis mata dan diberi obat tetes. Namun, kondisi mata kanannya tak kunjung membaik.

"Kalau habis ditetesi itu enak, enteng, tapi setelah itu ya sakit lagi. Pandangan tetap kabur. Lalu disarankan oleh dokter tersebut untuk operasi katarak. Tapi saya mundur karena mahal, setelah dihitung-hitung sampai Rp15 juta untuk satu mata," keluhnya.

Untuk itu, dia mengaku bersyukur bisa mengikuti operasi katarak gratis karena bisa menghemat pengeluaran. Edy berharap, kegiatan tersebut terus berjalan karena sangat membantu warga miskin lansia yang banyak menderita katarak.

"Ini sangat membantu, sangat menguntungkan warga kecil seperti kami ini. Hanya perlu pakai KTP, KK, dan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) untuk mendaftar. Besok saya akan ke sini lagi untuk kontrol," ucapnya sambil berjalan dengan digandeng sang menantu, Brigitha Sri (43).

Ketua I Yayasan Jalinan Kasih Syafril Nasution mengatakan, terdapat 115 orang yang mengikuti operasi katarak gratis kali ini. Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah antara lain Semarang, Demak, Pati, Rembang, Grobogan, Solo, Kendal, Batang, Pekalongan, dan Cilacap.

"Ini (operasi katarak gratis) merupakan kegiatan CSR dari MNC Group yang rutin kami lakukan. Kali ini ada 115 pasien dari pendaftar sekitar lebih dari 200 orang. Setelah kita seleksi yang lolos sebanyak 115 orang. Kegiatan ini akan berlangsung hingga dua hari ke depan, jadi selama tiga hari," ujar Syafril dalam rilisnya, Jumat (18/8).

Kegiatan operasi katarak gratis yang digelar Yayasan Jalinan Kasih, imbuhnya, akan terus dilaksanakan secara kontinu di berbagai daerah di Indonesia. Selain di Semarang, operasi katarak gratis juga akan digelar di Jawa Timur, Jawa Barat, sampai Sumatera.

"Kegiatan ini akan secara berkelanjutan kami lakukan. Jadi tidak hanya sekali ini saja, tahun depan juga kita melakukan hal yang sama," tutur dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement