Kamis 17 Aug 2017 21:19 WIB

Puluhan Mantan Kombatan Ikuti Upacara Bendera di Lamongan

Teroris
Teroris

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Tidak kurang sekitar 200 orang memenuhi halaman masjid Baitul Muttaqien yang berada di desa Tenggalun, Kecamatan Solokuro,Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, untuk melaksanakan upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-72, Kamis (17/8) dengan inspektur upacara Kapolres Lamongan, AKBP Juda Nusa Putra.

Ratusan orang tidak hanya berasal dari masyarakat sekitar, namun 30 orang diantaranya merupakan mantan kombatan dan narapidana terorisme. Tak hanya itu, petugas upacara bendera kebanyakan terdiri dari pelaku maupun keluarga pelaku bom Bali 1. Pengibar bendera terdiri dari Zulia Mahendra yang merupakan anak mantan teroris Amrozi, Saiful Arif, mantan teroris kasus Poso, dan Khoerul Mustain, anak sulung terpidana bom Bali 1, Nor Minda.

Menariknya Saiful sebagai pembawa bendera tetap semangat melangkah demi mengibarkan bendera merah putih meski dengan langkah tertatih karena bekas luka tembak di kaki. Hal ini menjadi bukti sang mantan teroris yang sudah benar-benar kembali mencintai NKRI.

Tidak hanya pengibar bendera, hampir semua petugas upacara juga merupakan mantan teroris. Seperti Perwira Upacara, yaitu Yusuf Anis yang merupakan lulusan Akademi Militer Mujahidin Afghanistan. Komandan Upacara juga dilaksanakan oleh Yoyok Edi Sucahyo yang pernah terlibat sebagai anggota Moro Islamic Liberation Front (MILF).

Upacara berlangsung tepat pukul 09.50 WIB secara khidmat di halaman Masjid Baitul Muttaqien yang baru diresmikan 21 Juli lalu oleh kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH. Petugas upacara sebelumnya sudah mempersiapkan diri melalui latihan rutin selama 2 minggu. Mereka dilatih langsung oleh petugas dari Polres Lamongan.

 “Ini wujud untuk menyatakan pada masyarakat bahwa mereka sudah NKRI, sudah cinta tanah air. Luar biasa, sangat saya apresiasi,” ujar Kapolres Lamongan AKBP Juda Nusa Putra

Ali Fauzi Manzi, mantan teroris yang kini sudah menjadi pengurus masjid dan ketua Yayasan Lingkar Perdamaian turut berpartisipasi dengan membacakan naskah proklamasi.

“Ini adalah implementasi dari ikrar saya dan kawan-kawan beberapa bulan lalu saat peresmian Lingkar Perdamaian. Saya tidak mau mendengar masyarakat bicara ikrar saya hanya di mulut saja, maka ini buktinya” ungkap adik dari Amrozi ini.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement