REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy menyatakan perayaan kemerdekaan Indonesia ke-72 di Istana Negara kali ini, sangat menggembirakan. Hangat, meriah, dan disambut suka cita oleh semua yang hadir. Ia merasa perayaan kemerdekaan tahun ini berbeda dengan sebelumnya.
"Sejak pertama kali saya ikut upacara di Istana sebagai Siswa Teladan Nasional tingkat SMP tahun 1989 lalu, baru kali ini perayaan lain dari pada yang lain," kata dia dalam siaran pers yang diterima, Kamis (17/8).
Menurut Romi, sapaan akrabnya, suasana perayaan sudah ceria sejak peserta hadir dengan busana aneka adat nusantara. Perayaan juga khidmat saat peringatan detik-detik proklamasi, namun mendadak sangat meriah dengan gelaran tari kolosal di ujungnya.
Yang menarik, dan yang bikin heboh luar biasa, menurut dia, karena ada kejutan kostum adat terbaik dengan hadiah sepeda dari Presiden, bahkan langsung dinaiki. Tak pernah terjadi keceriaan begitu informal luar biasa dengan senyum, kekagetan, dan kegirangan luar biasa di antara hadirin.
"Saya pun baru kali ini menghadiri peringatan HUT RI dengan busana adat, kebetulan dari daerah Mandailing. Karena beberapa waktu lalu saya dianugerahi gelaran marga Lubis di Mandailing Natal: Mangaraja Mutia Hadamean Lubis," tambah dia.
Di dalam Istana Merdeka pasca upacara, lanjut Romi, suasana lebih hangat. Semua mantan presiden dan wapres hadir, saling berkangenan, berfotoan, dan saling menyelamati. Pak SBY juga untuk pertama kalinya hadir setelah menjabat.
"Bayangkan, andai ini suasana kenegaraan kita setiap saat, pasti kesejukan dan saling menyokong kemajuan saja yang ada, bukan saling menyindir atau mencaci," ujar dia.
Romi berharap suasana yang guyub itu terus tercipta. Karena, kata dia, Indonesia rindu kerukunan seluruh pemimpin-pemimpinnya, pada tempo yang cukup lama, bukan hanya sekesempatan saja dan bukan juga hanya di media.
"Selamat dan apresiasi yang tinggi untuk pak Jokowi, atas kejutan dan kemeriahan yang tercipta. Bapak sukses menyambut ulang tahun kolektif ini dengan menghadirkan Indonesia yang sesungguhnya," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
