Kamis 17 Aug 2017 14:18 WIB

Pesan Tuan Guru Bajang di Hari Kemerdekaan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah perahu nelayan melakukan parade Kemerdekaan di Pantai Watu Dodol, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (12/10). Sebanyak 72 kapal nelayan dan wisata mengikuti Parade Kemerdekaan dalam merayakan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI.
Foto: Budi Candra Setia/Antara
Sejumlah perahu nelayan melakukan parade Kemerdekaan di Pantai Watu Dodol, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (12/10). Sebanyak 72 kapal nelayan dan wisata mengikuti Parade Kemerdekaan dalam merayakan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, proklamasi kemerdekaan yang diperingati hari ini merupakan karunia Allah SWT dan juga hasil perjuangan panjang dari seluruh  bangsa indonesia. Oleh karenanya, wajib untuk senantiasa bersyukur atas nikmat kemerdekaan ini.

"Mensyukuri karunia kemerdekaan ini, hendaklah kita wujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku yang senantiasa komitmen berjuang bersama merawat NKRI dan mengisinya dengan berbagai aktivitas pembangunan untuk mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan itu sendiri," kata pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) dalam pidato peringatan hari kemerdekaan di Lapangan Bumi Gora, Mataram, NTB, Kamis (17/8).

Dalam peringatan kemerdekaan ini, TGB juga menyampaikan pelaksanaan pembangunan di NTB yang berjalan cukup baik dan berhasil mencapai sejumlah prestasi. Meskipun, TGB tidak menampik masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki bersama.

TGB memaparkan, kemajuan NTB tergambar dari perbaikan indikator utama pembangunan IPM NTB, antara lain, indikator kesejahteraan masyarakat yang diukur dari pertumbuhan ekonomi dan kemampuan daya beli, serta pengurangan angka kemiskinan.

Kemudian, dari aspek pendidikan, kesehatan, serta peningkatan peluang kerja dan kesempatan usaha, termasuk kemajuan pembangunan infrastruktur dasar yang semakin menyentuh dan memberikan daya dukung bagi meningkatnya aktivitas sosial budaya dan ekonomi masyarakat.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi NTB selama tiga tahun berturut-turut selalu berada di atas rata-rata nasional dengan pencapaian 5,82 persen pada tahun 2016.

"Sejak 2008 hingga 2016 kita juga telah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 16,02 persen dari 23,4 persen pada akhir 2008," ungkap TGB.

Artinya, kata TGB, setiap tahun program pengurangan kemiskinan di NTB berhasil menurunkan angka kemiskinan rata-rata persen. Menurutnya, pencapaian tersebut sungguh merupakan capaian yang baik. Terlebih jika dibandingkan dengan kinerja pengurangan angka kemiskinan nasional, di mana untuk menurunkan kemiskinan sebesar 1 persen saja, dibutuhkan waktu selama lebih dari lima tahun.

Pun dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 3,94 persen, sehingga hal ini berpengaruh pada indeks gini ratio sebesar 0,36 yang lebih baik dari rata-rata nasional 0,40. TGB menilai, capaian kinerja pembangunan tersebut merupakan hasil kerja seluruh masyarakat NTB, baik yang tinggal di wilayah provinsi NTB maupun yang kini kebetulan sedang meniti karir di luar daerah.

TGB juga mengingatkan kondusifitas daerah yang selama ini terjaga dengan baik dapat diteruskan. Terlebih pada momen Pilkada 2018 mendatang. Menurut TGB, rangkaian pesta demokrasi tersebut pada hakekatnya adalah sarana untuk melanjutkan ikhtiar mengisi kemerdekaan dan pencapaian cita-cita pembangunan daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement