Kamis 17 Aug 2017 07:53 WIB

'Hambatan Menghadirkan Indonesia Adil Makmur adalah Korupsi'

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak.
Foto: Dokumen
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, peringatan ke-72 Kemerdekaan Indonesia harus dimaknai sebagai momentum untuk membuktikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tujuannya, untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia Raya yang adil dan makmur.

"Bagi Kami, Kemerdekaan ke-72 ini harus dimaknai sebagai momentum syahadah (pembuktian) karena momentum Darul Ahdi (konsensus bersama) sudah "titik" alias final alias selesai yakni Prinsip bersama sebagai bangsa dan Negara yaitu Pancasila," katanya melalui pesan elektronik, Kamis (17/8).

Dahnil mengatakan pembuktian dari kemerdekaan sudah diperoleh selama 72 tahun dengan memerdekakan rakyat Indonesia. Kemerdekaan harus dimaknai sebagai upaya yang terus-menerus untuk membebaskan rakyat dari kemiskinan dan pemiskinan, membebaskan rakyat dari kebodohan dan pembodohan. Dengan begitu, cita-cita kemerdekaan Indonesia Raya yang adil dan makmur pun tercapai.

"Saat ini momentum syahadah dari kemerdekaan yang sudah kita peroleh selama 72 Tahun dengan menghadirkan kemerdekaan yang memerdekakan rakyat Indonesia. Bagaimana kemerdekaan bisa membebaskan rakyat dari kemiskinan dan pemiskinan, membebaskan rakyat dari kebodohan dan pembodohan," ucap dia.

Selain itu, menurut Dahnil, peran pemuda saat ini harus bekerja dalam upaya pembuktian mengisi kemerdekaan tersebut dengan meninggikan produktivitas dan merawat integritas atau akhlak yang baik. Saat ini, lanjut dia, hambatan utama menghadirkan Indonesia Raya yang adil dan makmur tersebut adalah ramainya korupsi.

Karena itu, salah satu Pekerjaan Rumah (PR) pemuda pada masa kekinian dan masa depan, yaitu melakukan perlawanan terhadap segala bentuk praktik korupsi yang menyebabkan terhambatnya upaya pengentasan kemiskinan dan kebodohan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement