Kamis 17 Aug 2017 05:27 WIB

Ade Komarudin Minta Semua Kader Golkar Untuk Bersatu

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Hazliansyah
Ketua DPR Ade Komarudin melambaikan tangan saat memaparkan hasil sementara rapat pimpinan DPR RI terkait usulan pergantian Ketua DPR dari Partai Golkar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/11).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Ketua DPR Ade Komarudin melambaikan tangan saat memaparkan hasil sementara rapat pimpinan DPR RI terkait usulan pergantian Ketua DPR dari Partai Golkar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Ade Komarudin mengajak kader partai Golkar seluruh Indonesia berdoa dan bersatu untuk Partai Golkar. Hal itu disampaikan Ade saat malam renungan Sokso dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-72 pada Rabu, (16/8).

Ia mengajak agar memanfaatkan momentum renungan untuk berdoa dan bersatu guna memperbaiki partai berlambang pohon beringin itu kembali pada lintasan yang benar.

Karena menurut Akom, sapaan akrabnya, Partai Golkar mempunyai peranan dan pengalaman membangun negeri. Untuk itu, Akom Berharap kepada semua pihak jangan menuding dan memperuncing konflik yang ada.

"Saya ingin semua duduk dingin. Tentu kita sekarang mencari jalan keluar. Golkar adalah aset bangsa yang penting. Kami hanya perlu memperbaiki Golkar ini untuk kepentingan bangsa," ujar Akom dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan pada Rabu (16/8) malam.

Dalam renungan tersebut, Akom mengungkap keprihatinan dengan kondisi Partai Golkar akhir akhir ini Terlebih semenjak Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) dimana situasi Golkar memprihatinkan.

Hal tersebut, karena ada intervensi kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingan sendiri.

"Kami Golkar ini sedang prihatin. Bahkan Hingga kini keprihatinan itu telah disempurnakan," katanya.

Selain itu, Mantan Ketua DPR itu mengungkap di usia Republik Indonesia yang kini genap 72 tahun, sebagai elemen masyarakat pihaknya turut menjaga makna kemerdekaan. Soksi dalam hal ini ujar Akom, tetap relevan dengan cita cita reformasi.

"Jadi, Soksi tidak mau kehilangan kesempatan untuk merayakan makna kemerdekaan ini," ujar Akom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement