Kamis 17 Aug 2017 05:03 WIB

Kesaksian Memandang Merah Putih Pertama Kali Berkibar

Proklamasi
Tiga bapak bangsa Syahrir, Sukarno, Moh Hatta.

Kisah yang sama, juga datang dari RMA Soetrisno Mangoendihardjo yang semasa kemerdekaan sempat menjabat sebagai Direkur Merpati Nusantara. Beginilah kisahnya ketika mengikuti langsung upacara penaikkan bendera dan pembacaan teks proklamasi di pekarangan rumah Bung Karno itu:

...Pada hari Jumat jam 08.00 pagi saya sudah  menuju dari rumah (Jl Pekalongan 14) ke Matraman Planstoen lewat jalan Jan Pieterszoon Coen. Tentunya lewat  jalan Pieterszoon Coen engan harapan bisa bertemu adik gadis Wibowo. Yang pada waktu itu sayang anggap ‘mijn mesije’. Siap, pagi itu tidak ada.

Setiba di Matraman Planstoen 10, ternyata Soebianto tidak ada, Soedjono juga ke luar. Karena kuputuskan untuk pulang saja. Entah kenapa saya pilih Pegangsaan Timur, sampai sekarang pun saya tidak ingat. Melewati rumah Bung Karno saya lihat orang-orang di dalam rumah dan pekarangan. Karena ingin tahu saya berhenti dan masuk ke pekarangan.

Di situ saya lihat beberapa perwira PETA di depan, di serambi dan di belakang rumah, tetapi tidak adayang menegur saya, mungkin karena saya pakai celana pendek, kemeja putih, topi (seragam SMT). Saya juga melihat di sana beberapa murid SMT lain dari kelas yang lebih tinggi.

Tidak lama setelah masuk pekarangan saya  melihat dari jauh (belum sempat  meneronbos ke dalam) persiapan upara menaikkan bendera. Disiplin kami cukup tinggi, yang menyebabkan saya secara reflkes berhenti jalan dan mengambil sikap siap. Begitu bendera mulai naik, saya pun memberi hormat namun masih terlintas di beak mana ‘Hinomaru’ (bendera Jepang, dan mengata tidak terdengar lagu ‘Kimigayo’ (lagu kebangsaan Jeoang.

Waktu mendengar lagu Indonesia Raya baru saya rasakan bahwa sedang terjadi suatu oeristiwa istimewa. Pada waktu itu saya ingat bahwa beberapa hari sebelumnya Soebianto sudah memberitahukan bahwa Jepang kalah perang, dan kita haru sbersiap-siap. Siap untuk apa waktu itu saya belum paham.

Setelah upacara selesai baru saya ketahui banyak mahasiswa-mahasiswi di sana, dan dari mereka say atahu bahwa kita sudah merdeka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement