Rabu 16 Aug 2017 22:22 WIB

Warga Grobogan Kesulitan Air Bersih

Air Bersih (ilustrasi)
Air Bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Warga Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mulai kesulitan mendapatkan air bersih menyusul sumur warga mulai mengering pada musim kemarau seperti sekarang.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, tercatat ada lima desa yang tersebar di empat kecamatan mulai kesulitan mendapatkan air bersih," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Agus Sulaksono di Grobogan, Rabu (16/8).

Kelima desa tersebut, yakni Desa Cekel dan Ketro (Kecamatan Karangrayung), Desa Godan (Kecamatan Wirosari), Desa Sengon Wetan (Kecamatan Kradenan) dan Desa Rejosari (Kecamatan Grobogan).

Ia mengakui, permohonan bantuan air bersih memang tidak hanya melalui BPBD, karena masyarakat juga bisa mengajukan bantuan serupa melalui Dinas Sosial serta PMI.

Dalam rangka membantu meringankan beban warga, kata dia, BPBD Grobogan membantu menyediakan air bersih lewat pengiriman air ke sejumlah desa yang membutuhkan.

Ia mengatakan, droping air bersih sudah berlangsung, menyusul kesulitan warga dalam mendapatkan air bersih karena sumur mereka mulai mengering.

Sejumlah desa yang mulai kesulitan air bersih, kata dia, biasanya lokasinya jauh dari aliran sungai besar, sedangkan desa yang berada dekat dengan aliran sungai besar biasanya sumurnya masih tersedia air. Kekeringan yang dialami warga yang tersebar di lima desa tersebut, katanya, dimulai pada awal Agustus 2017.

Berdasarkan pemetaan daerah rawan kekeringan, katanya, di Kabupaten Grobogan terdapat 10 kecamatan yang dianggap sebagai daerah rawan kekeringan.

Untuk memudahkan warga mendapatkan air bersih, kata dia, di lokasi rawan kekeringan memang perlu dibuatkan bak penampung air yang nantinya bisa dipakai oleh masyarakat.

Upaya lainnya, yakni dengan dibuatkan sumur penampungan yang berfungsi menampung air bantuan dari pemerintah. "Jika tersedia bak penampungan atau sumur penampungan, pengiriman air bersih bisa dilakukan beberapa kali sesuai kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Nantinya, lanjut dia, bak penampungan maupun sumur penampungan bisa digunakan untuk masyarakat setempat, meskipun lokasinya berada di tanah pribadi. Pengadaan bak penampungan tersebut, katanya, akan diusulkan tahun depan. Sementara anggaran untuk penanganan kekeringan, katanya, tersedia sebesar Rp150 juta.

PMI Kabupaten Grobogan hari ini (16/8) juga menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat di Desa Ketro. Berdasarkan keterangan warga Desa Ketro, kekeringan mulai dirasakan satu bulan sebelumnya karena saluran PDAM yang diharapkan warga justru tidak ada airnya, sehingga beberapa warga mencari air bersih di sungai setempat. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement