REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat pada 2017 ditemukan puluhan ibu hamil terjangkit atau menderita human immunudeficiency virus (HIV)/"Acquired Immune Deficiensy Syndrome" (AIDS).
"Tahun ini (2017) saja penderita HIV/AIDS yang baru ditemukan ada sekitar 200 orang, dan dari ratusan pengidap HIV/AIDS baru ini sebanyak 32 orang di antaranya merupakan ibu sedang hamil," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo Abu Bakar Abdi di Situbondo, Rabu (16/8).
Ia menyebutkan jumlah penderita HIV/AIDS sejak 2010 hingga Agustus 2017 terus bertambah dan bahkan saat ini tercatat sebanyak 810 orang yang terjangkit virus mematikan tersebut. Ratusan pengidap HIV/AIDS itu, katanya, tersebar di 17 kecamatan Kabupaten Situbondo, dan pada 2016 penderita HIV/AIDS tercatat ada sekitar 66 orang meninggal dunia. "Oleh karena itu saat ini kami terus fokus melakukan pendampingan medis bagi penderita HIV/AIDS termasuk bagi ibu hamil agar tidak menular ke bayi yang dikandungnya," ucapnya.
Abu Bakar mengatakan penderita HIV/AIDS baru di Situbondo memang cukup tinggi, sehingga Dinas Kesehatan melakukan gerakan mobile VCT (voluntary counseling test) dan petugas Dinas Kesehatan juga mendeteksi lebih dini dengan cara memeriksa setiap ibu hamil.
Ia menambahkan penyebab tertinggi penderita HIV/AIDS yaitu perilaku seks bebas atau sering berganti pasangan. Pengidap HIV/AIDS menyentuh semua kalangan dan penderita semua masih berusia produktif di bawah usia 50 tahun. "Yang paling memprihatinkan jika seorang kepala keluarga melakukan hubungan seksual dengan PSK yang terjangkit HIV/AIDS kemudian dengan mudah menularkan virus tersebut kepada istrinya," ujarnya.