REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said menilai, tantangan besar provinsi Jawa Tengah adalah keluar dari zona nyaman. Zona nyaman itu menurutnya disebabkan budaya cenderung ayem tentram, sehingga rakyat kebanyakan tidak terlalu kritis atau kurang berani menyuarakan isi hatinya.
Sudirman menyampaikan hal itu saat ditanya apa yang harus dilakukan Jawa Tengah agar bisa maju dan sejajar dengan provinsi tetangga, Jawa Barat, dan Jawa Timur. "Dalam zona nyaman, pemimpin publik atau penyelenggara pemerintahan, baik eksekutif maupun legislatif tidak terpacu untuk berkompetisi," kata Sudirman Said, Selasa (15/8) di Grinsing, Batang, Jateng seperti dikutip dari keterangan tertulis diterima Republika.co.id.
Ia mengaku saat ini sudah banyak kepala daerah yang terus berprestasi dan jujur. Namun ia juga tidak menampik di satu sisi tidak sedikit kepala daerah yang terseret kasus korupsi. "Ini juga buah dari suasana zona nyaman tadi," imbuhnya.
Sudirman menilai, zona nyaman itu harus dibuka. Tujuannya agar seluruh komponen dan para pihak (stakeholders) dapat memacu potensinya. "Kita syukuri ekonomi Jateng sudah tidak lagi tergantung pada sumber daya alam. Dengan begitu ekonomi Jateng bisa dibangun dengan basis nilai tambah yang didorong oleh keahlian, keterampilan dan etos kerja manusianya," lanjut Sudirman.
Pria berusia 67 tahun ini melihat pembangunan sumber daya manusia harus dipacu habis-habisan agar mampu bersaing. Membangun dalam keseimbangan jiwa dan badan, tidak saja fisik tapi juga mental, pikiran dan kejiwaannya. Itu, kata dia, harus didorong bersama-sama.
Sudirman berharap Jateng ke depan bisa memperbaiki diri dan tampil menjadi provinsi yang maju dan bermartabat. Sehingga aspirasi warga Jateng agar hidup dan kehidupan warga lebih sejahtera dapat tercapai.
Demikian juga dengan masalah harga barang kebutuhan dan lapangan kerja bisa diselesaikan karena merupakan problem yang kerap muncul, di tengah tantangan hidup yang terus meningkat.
Selain itu warga juga menaruh harapan agar Jateng tumbuh sebagai daerah yang punya martabat, karena pemimpin di semua lapisan menjadikan integritas dan keteladanan, sebagai bagian dari cara melayani warga. "Ini harapan dan aspirasi warga yang selalu muncul di lapangan. Semoga di HUT Jateng mendatang sudah ada perbaikan," ujar Sudirman.