Selasa 15 Aug 2017 17:45 WIB

Densus Temukan Zat Kimia Berbahaya di Bandung

Red: Nur Aini
Anggota tim Densus 88
Foto: Antara
Anggota tim Densus 88

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Detasemen Khusus 88 Antiteror menemukan sejumlah zat kimia berbahaya yang akan digunakan sebagai bahan pembuat bom kimia di rumah terduga teroris berinisial Y di Jalan Parakan Saat, Kampung Jajawai, Kota Bandung.

"Sekarang penggeledahan rumah milik Y yang delapan hari lalu dia mengontrak tempat ini untuk dijadikan tempat untuk menyimpan bahan peledak yang mereka akan merakit," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus di lokasi penggeledahan di Bandung, Selasa (15/8).

Terduga teroris, Y, ditangkap bersama empat orang terduga teroris lainnya, yakni AK, AR, SH, dan R pada Selasa sekitar pukul 07.30 hingga 09.30 WIB. Seluruhnya ditangkap di tiga lokasi berbeda di sekitar Antapani dan Kiaracondong, namun letaknya masih berdekatan.

Dia menjelaskan AK dan AR merupakan pasangan suami istri yang pada tiga tahun yang lalu pernah dideportasi dari Hongkong karena menyebarkan paham radikal. "Semuanya ada hubungannya dengan salah satu peledakan bom di Buah Batu kemarin. Mereka memang 'sharing' melalui salah satu media sosial untuk mengajarkan AW untuk cara membuat bom," kata dia.

Para terduga teroris itu rencananya membuat bom kimia yang disinyalir lebih mematikan dibandingkan dengan bom biasanya. Ia menjelaskan jika bom itu meledak dan terbawa udara maka orang di sekitarnya akan ikut terdampak.

"Bom kimia yang meledak berdampak pada orang yang terkena udaranya akan luka. Jika terhirup akan mengakibatkan luka parah di dalam badan. Mencium saja sudah cukup parah, apalagi kalau terkena bisa terbakar kulitnya," kata dia.

Berdasarkan keterangan sementara dari para pelaku, kata Yusri, seluruh bahan kimia berbahaya tersebut dibeli di beberapa tempat. Bahkan, pelaku pernah ditolak, karena untuk mendapatkannya harus menyertakan identitas.

Saat ini, tim dari Gegana dan Inafis Polda Jabar masih melakukan olah tempat kejadian perkara, bahkan nampak para petugas menggunakan masker oksigen saat masuk ke rumah kontrakan yang digeledah.

"Tadi sudah berupaya masuk ke dalam, anggota menghirup mukanya sudah memerah sekarang anggota masuk sudah menggunakan masker oksigen, karena memang sangat-sangat keras," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement