Selasa 15 Aug 2017 13:04 WIB

Kongres Diaspora Khusus Bahas Papua

Diaspora Indonesia
Foto: VOA
Diaspora Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Diaspora Indonesia ke-4 (CID-4 Global Summit) yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 21-22 Agustus 2017 akan menyediakan sesi pleno yang khusus membahas pembangunan Papua dan Papua Barat.

"Acara diaspora kali ini akan memberikan pendampingan dan lebih fokus untuk membangun Papua dan Papua Barat," kata panitia CID-4 Global Summit Edward Wanandi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/8).

Sesi pleno berjudul "Break-through Education and Telemedicine Initiative for Papua and West Papua" akan diselenggarakan pada hari pertama kongres (21/8) dengan menghadirkan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro sebagai pembicara.

"Karena pak Luhut yang mengajak kita melaksanakan visi dan misi pembangunan di Papua, khususnya untuk pendidikan dan kesehatan," ujar Edward.

Ketua Penyelenggara CID-4 Global Summit Herry Utomo menjelaskan bahwa terobosan yang akan dilaksanakan diaspora Indonesia di Papua adalah program sekolah berasrama dan pemanfaatan teknologi untuk menunjang kesehatan (telemedicine).

Kedua program yang akan diintegrasikan dengan teknologi satelit ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi hambatan konektivitas di daerah-daerah yang masih terisolasi di Papua.

"Dengan menggunakan satelit orbit bumi menengah (MEO) dan sistem yang bisa didistribusikan dengan baik maka hambatan-hambatan isolasi ini bisa diatasi," ujar Herry.

Teknologi tersebut diklaim juga akan membantu proses pembimbingan di sekolah berasrama, dengan melibatkan 70 peofesor dari Amerika Serikat.

Kedua program terobosan itu merupakan kontribusi nyata diaspora Indonesia untuk membantu pembangunan di Papua dan Papua Barat, untuk mewujudkan misi Indonesia menjadi 10 bangsa paling kuat dunia pada 2050.

"Kalau Indonesia mau kuat, persoalan di provinsi-provinsi yang paling tertinggal harus diatasi dulu," kata Herry.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement