REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dua mahasiswa asal Sumatra Barat yang sempat ditangkap aparat keamanan Mesir sejak 1 Agustus 2017 lalu bisa ditemui pihak Kedutaan Besar RI (KBRI). Ketua Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau di Mesir, Muhammad Alfatih, menyebutkan KBRI sudah diperkenankan bertemu dengan kedua mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo tersebut. Namun Alfatih mengaku belum tahu pasti apakah keduanya sudah dibebaskan atau belum.
"Tapi benar bahwa keduanya sudah ditemui dan alhamdulillah sehat," kata Alfatif, Senin (14/8).
Nurul Islami dan Muhammad Hadi, yang belajar di jurusan Syariah tingkat III sempat diamankan aparat keamanan di Kota Samanud, Mesir yang memang terlarang bagi warga negara asing untuk berkeliaran. "KBRI pun masih menunggu info selanjutnya dari pihak kepolisian Mesir," kata Alfatih.
Diberitakan sebelumnya, kedua mahasiswa asal Indonesia tersebut ditangkap saat keluar untuk membeli air minum pada dini hari. KBRI sempat kesulitan untuk menemui mereka hingga akhirnya ditemukan. Sebelumnya, KBRI juga telah mengeluarkan imbauan agar seluruh mahasiswa Indonesia meninggalkan Samanud dan tak lagi 'mondok', mengaji, dan belajar ilmu agama dengan para ulama yang tak berafiliasi dengan Al Azhar serta berseberangan dengan Pemerintah Mesir.