REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengatakan bahwa PKS memiliki cita-cita yang besar untuk Indonesia. Bahkan, PKS merupakan partai politik yang sangat mengindonesia.
Menurutnya, Indonesia tidak mungkin dikelola oleh PKS sendiri. Dalam manifesto Partai Keadilan, PKS harus merangkul semua elemen masyarakat. Artinya, dalam manifesto, PKS tidak akan berkuasa sendirian.
"Kita sangat mengindonesia. Ada ungkapan yang sangat indah dalam manifesto sejak Partai Keadilan, yakni PKS mencita-citakan Indonesia yang baldatun thayyibatun warobbun ghofur," kata Sohibul Iman, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (14/8).
Oleh sebab itu, menurutnya, semangat yang luar biasa untuk menjaga Indonesia, mesinnya yang sudah panas harus dijaga terus. Lanjut Sohibul Iman, modal besar Partai Keadilan Sejahtera adalah militansi kader. Dan yang kedua adalah soliditas struktur. PKS sadar benar tidak memiliki sumber daya lain selain itu. PKS sejak berdiri tingkat pusat, wilayah maupun daerah selalu posisinya pas-pasan.
Namun yang patut disyukuri, ungkap Sohibul, sekalipun sebuah daerah yang dipimpin oleh PKS yang bukan orang-orang tidak kaya, infrastruktur PKS ternyata sangat membanggakan. Dari 34 DPW memiliki gedung sendiri di 22 provinsi. Banyak kantor-kantor tersebut yang representatif.
"Ini adalah karya yang lain dan sebuah keberkahan kolektif. Kenapa PKS punya kader yang militan? Kenapa di PKS ada keberkahan kolektif? PKS bukan partai politik biasa, PKS itu partai dakwah. Kita membentuk partai menjadi nilai. Ada sesuatu yang besar dan sesuatu yang besar yang kita harus raih," ucP Sohibul.
Karena itu dalam kesempatan tersebut, Sohibul meminta, kepada seluruh kader PKS Karawang untuk selalu ditingkatkan keterlibatan kader dalam pertemuan pekanan rutin. Dia mengajak, masyarakat untuk mempertahankan keunikan yang dimiliki sebagai partai dakwah.