Ahad 13 Aug 2017 04:02 WIB

Lima Sikap Rizieq Shihab Soal Pidato Viktor Laiskodat

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ratna Puspita
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab usai sidang penodaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa waktu lalu.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab usai sidang penodaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Habib Rizieq Shihab muncul menyikapi polemik pidato politikus Nasdem Viktor Bungtilu Laiskodat melalui rekaman suara yang divideokan. Dalam video itu, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ini menyatakan lima sikapnya.

Pertama, Rizieq menilai Ketua Fraksi Nasdem itu adalah seorang Kristen ekstrem yang rasis dan fasis serta sangat anti-Islam. Padahal, kata dia, agama Kristen tidak sekali-kali mengajarkan seperti itu.

Kedua, dia menganggap, Viktor sengaja dan bermaksud jahat menghujat ajaran Islam tentang khilafah dan menistakannya serta mengategorikannya sebagai ajaran ekstrem dan radikal.

Tiga, lanjut Rizieq, Viktor telah memfitnah ajaran Islam tentang khilafah akan bubarkan NKRI dan tutup semua gereja, serta memaksa semua rakyat apapun agamanya untuk melaksanakan shalat.

"Padahal khilafah Islamiyah dalam ajaran Islam tidak pernah mengajarkan yang sedemikian rupa. Bahkan khilafah Islamiyah lahir dari ajaran Islam yang rohmatan lil 'alamin, melindungi semua manusia apapun suku, budaya dan agamanya," kata dia.

Rizieq melanjutkan, Viktor telah melakukan kampanye politik kotor agar masyarakat tidak memilih partai-partai Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) maupun pemilihan legislatif (pileg) dengan dalih karena berada di belakang umat Islam yang mengamalkan ajaran Islam terkait khilafah. Jadi, persoalan ajaran Islam terkait khilafah Islamiyah dijadikan dalih oleh Viktor dalam propaganda politik kotornya.

Terakhir atau kelima, Rizieq menganggap Viktor secara provokatif, penuh kebencian dan permusuhan mengajak masyarakat secara terbuka agar membenci dan memusuhi serta membunuh semua umat Islam yang mengamalkan ajaran Islam terkait khilafah.

"Dengan kata lain, Vecky menyerukan pembantaian umat Islam karena mengamalkan ajaran agama Islam terkait masalah khilafah," ujar dia.

Rizieq juga menyesalkan sikap Partai Nasdem yang membela Viktor. Setelah diprotes masyarakat dan dilaporkan oleh berbagai partai dan diberi peringatan pimpinan DPR, lalu dinasehati MUI dan Gus Sholah, Rizieq berharap seyogyanya Viktor dan partai Nasdem meminta maaf kepada umat Islam sehingga tidak menjadi sumber kegaduhan nasional.

"Tapi ternyata sayang sejuta sayang Victor tetap ngotot dengan perilakunya yang tidak terpuji. Bahkan partainya, Nasdem, dengan tanpa punya rasa malu terus membelanya," kata Rizieq.

Video Rizieq beredar melalui media sosial. Kebenaran video berisi rekaman suara Rizieq ini pun dibenarkan penasihat hukumnya, Sugito Atmo Pawiro. "Iya benar (suara Rizieq)," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Sabtu (12/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement