REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan, Madura merupakan kunci pemenangan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur pada 2018. "Madura menjadi kunci di pilgub Jawa Timur. Suara Madura menentukan pemenang pilgub. Bagaikan Ohio di pemilihan presiden di Amerika Serikat," ujar Hasto saat memberikan pengarahan di Rapat Koordinasi DPC-PAC se-Madura menghadapi pilkada serentak dan pilgub tahun 2018 di Sumenep, Madura, Jumat (11/8) malam.
Karena itu, kata Hasto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Hasto meminta jajarannya untuk disiplin dalam lima hal agar Madura bisa memberikan kontribusi di Pilgub Jatim 2018. "Kader di Madura diharapkan memiliki kedisiplinan yakni dimulai disiplin dalam berpikir bagaimana memahami Pancasila 1 Juni," jelas Hasto.
Kedua, Hasto meminta kader PDIP di Madura untuk disiplin berbicara. "Hati-hati dalam berbicara. Jadilah politisi yang menginspirasi dalam kata-katanya," jelasnya. Selanjutnya, dia meminta untuk disiplin bertindak, dan memahami otoritasnya: dan disiplin komunikasi serta disiplin dalam waktu. "Disiplin waktu ini yang paling sederhana tapi terkadang sulit dilaksanakan," kata Hasto.
Bagi PDIP, pilkada dimenangkan dengan kerja kolektif dan gotong-royong. "Sekarang saatnya mempersiapkan struktur partai dengan skills sebaik-baiknya menghadapi pilkada," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Hasto memperkenalkan Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi ke peserta rapat koordinasi. Dia mendorong kader dan pengurus partai menjadikan sosok Fauzi menjadi inspirasi dalam pilkada di Madura.
Untuk diketahui, dari empat kabupaten di Madura, PDIP hanya memiliki kadernya di eksekutif di posisi wakil bupati Sumenep. Hasto dalam pengarahan ditemani Ketua DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi, Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Untari serta anggota DPR daerah pemilihan Madura, Said Abdullah.