Jumat 11 Aug 2017 15:27 WIB

Polisi Periksa 10 Saksi Ungkap Kematian SR

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Qommarria Rostanti
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak sepuluh orang saksi telah dimintai keterangan oleh kepolisian terkait meninggalnya salah satu siswa SDN Longkewang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemeriksaan ini untuk mengungkap pasti penyebab meninggalnya SR (8 tahun).

"Hingga sekarang sudah sebanyak sepuluh orang saksi yang dimintai keterangan," ujar Kapolres Sukabumi, AKBP M Syahduddi, kepada wartawan Jumat (11/8).

Pengungkapan kasus ini melibatkan sejumlah pihak seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), dan Balai Pemasyarakatan (Bapas). Orang tua saksi juga ikut mendampingi karena ada anak-anak.

Syahduddi mengatakan, polisi sudah mendapatkan informasi yang bisa memberikan petunjuk dalam pengungkapan kasus. Misalnya, korban SR setelah kejadian tersebut pingsan dan terjatuh. Setelah itu, korban dibantu oleh guru dan dibawa ke puskesmas terdekat. Fakta-fakta di lapangan ini akan disinkronkan dengan hasil autopsi yang dilakukan dokter forensik. 

Dia menyebut, polisi hingga kini belum menemukan kelalaian yang dilakukan sekolah. "Tim masih bekerja dan dalam proses penyelidikan," ujar Syahduddi. Apabila hasilnya selesai, maka akan disimpulkan secara keseluruhan termasuk masalah tanggungjawab sekolah.

Seperti diberitakan sebelumnya, SR, seorang siswa kelas II SDN Longkewang, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia setelah dipukul teman sekelasnya pada Selasa (8/8) di lingkungan sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement