Jumat 11 Aug 2017 15:20 WIB

DIY Perluas Produksi Garam di Pantai Selatan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani memanen garam di lahan garam desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petani memanen garam di lahan garam desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan akan memperluas produksi garam tradisional di Pantai Selatan DIY yang selama ini sudah ada tetapi produksinya belum optimal.

''Mau saya luaskan kok produksi garam di Ngrenehan,  Sepanjang Kabupaten Gunung Kidul. Kalau ada kelompok masyarakat miskin yang bisa saya bantu agar bisa memproduksi garam sehingga tidak miskin lagi. Atau bisa juga ketika nelayan ada waktu menganggur karena tidak bisa melaut sehingga tiap bulan ada pendapatan,'' kata Sultan kepada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Jum'at (11/8).

Selama ini garam yang dari Sepanjang dibeli oleh yang mengembangkan Kerapu di Jalan Kaliurang. ''Mereka akan saya hubungi bisa tidak mereka mengembangkan kerapu di pantai. Daripada mereka mengambil air laut terus, dan lebih baik air tawar diberi garam kan mereka bisa mengukur kadar keasinannya berapa,''ujarnya.

Sultan mengatakan tidak akan memproduksi garam dalam bentuk pabrik, tetapi garam tradisional yang dibuat oleh para nelayan. ''Siapa tahu garam tradisional yang diproduksi masyarakat akhirnya bisa ditonton oleh wisatawan. Dan bahkan mereka juga ingin membuat garam,'' kata dia.

Sebelumnya Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan DIY Sigit Sapto Raharjo mengatakan sejauh ini kualitas garam terbaik yang dimiliki DIY berada di Pantai Sepanjang, Gunung Kdul .''Garam dari Pantai Sepanjang tersebut dibeli oleh budidaya kerapu di Jalan Kaliurang. Membutuhkan garam sebagai bahan dasar budidaya tersebut. Tapi karena jumlahnya tidak mencukupi, diharapkan nanti yang budidaya kerapu  di Jalan Kaliurang bisa membina budidaya ikan kerapu di pantai," ujarnya.

Potensi garam di Pantai Sepanjang sendiri, kata Sigit, sangat menjanjikan. Ia mencontohkan untuk terpal ukuran 4 meter x 6 meter  yang digunakan untuk menampung garam, bisa menghasilkan 16 kilogram per hari ketika cuaca cerah. ''Per bulan bisa menghasilkan sekitar Rp 1,2 juta,'' tuturnya.  

Selain di Pantai Sepanjang, Sigit mengaku akan melakukan survei untuk beberapa daerah pesisir lain. Mulai dari Samas, Nguyahan, Trisik, dan Bukil. Nneni ridarineni

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement