REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenegakerjaan Cabang Madiun meresmikan gedung operasional baru di Jalan Mayjen DI Panjaitan No. 10 Kota Madiun pada Rabu (9/8). Peresmian Gedung baru tersebut sebagai upaya untuk memberikan pelayanan prima dan meningkatkan kepesertaan masyarakat di BPJS Ketenagakerjaan di Madiun.
"Dengan adanya gedung kantor baru di Madiun ini, kami berharap bisa memberikan suasana dan semangat baru untuk pegawai dalam memberikan pelayanan, mengingat potensi yang ada di area ini (Kota Madiun) memiliki operasional yang cukup tinggi," ungkap Direktur Utama BPJS ketenagakerjaan Agus Susanto saat Grand Opening kantor cabang BPJS ketenagakerjaan di Jalan Mayjen DI Panjaitan No. 10 Kota Madiun pada Rabu (9/8).
Agus mengatakan, peningkatan pelayanan tersebut adalah bukti nyata BPJS ketenagakerjaan sebagai pemegang amanah Undang-undang dalam menyelenggarakan program jaminan sosial bagi seluruh pekerja di Indonesia. Sehingga dia berharap peserta dan calon peserta yang berkunjung ke kantor BPJS ketenagakerjaan dapat merasa nyaman.
"Tapi bukan hanya sekedar nyaman dengan Gedung barunya, kami juga memastikan akan memberi pelayanan terbaik agar peserta dan calon peserta semakin puas dengan pelayanan kami," kata Agus.
Kepala Cabang BPJS ketenagakerjaan Madiun Edy Suryono mengatakan tahun ini, jumlah perusahaan aktif yang mendaftar BPJS Ketenagakerjaan di Madiun per bulan Juli 2017 mencapai angka 4.303 perusahaan atau 99 persen dari target tahun 2017.
"Selain itu kami juga mencatat untuk jumlah tenaga kerja aktif telah mencapai 76.789 atau 82 persen dari target yang ditentukan," kata Edy Suryono.
Sampai saat ini, Edy melanjutkan, kantor Cabang Madiun telah membayarkan klaim dengan total Rp 38, 47 Miliar untuk 5.117 pengajuan klaim. Terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) senilai Rp 2,813 miliar untuk 194 kasus, Jaminan Hari Tua (JHT) senilai Rp 35,34 miliar untuk 4.776 kasus, Jaminan Pensiun (JP) senilai Rp 372 Juta untuk 272 kasus, dan Jaminan Kematian (JKM) senilai Rp 1,2 miliar untuk 91 kasus.
“Karenanya, kami akan terus berupaya untuk menyediakan kantor pelayanan dengan fasilitas yang lengkap, nyaman, informatif dan dilayani dengan sumber daya manusia yang handal dan professional,” kata Agus.