REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggita Brimob Polda Bali diduga diserang oleh orang tidak dikenal (OTK). Polisi pun melakukan peneriksaan kepada sejumlah kamera pengintai (CCTV) untuk mencari pelaku penyerangan pada Selasa (8/8) siang itu. "Kita mencari saksi-saksi dan juga melakukan pemeriksaan CCTV," ujar Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/8).
Menurut Setyo, penyerangan kepada anggota Brimob diduga dilakukan oleh tiga orang. Kecurigaan kepada tiga orang ini lantaran mereka terekam dalam kamera CCTV. "Dari hasil CCTV terpantau ada tiga orang, yang dua orang naik sepeda motor berboncengan dan satu orang sendiri," ungkapnya.
Dari CCTV itu juga lanjut jenderal bintang dua ini, polisi menemukan ciri-ciri terduga pelaku. Hanya saja Setyo mengaku tidak membeberkan ciri-ciri tersebut lantaran masih dalam pengejaran kepolisian. "Ciri-ciri fisik sudah ketahuan, sekarang kan sedang kita kejar, semoga dalam waktu dekat segera ketangkap," harapnya.
Saat ditanyakan apakah ada kemungkinan OTK tersebut merupakan terduga pelaku teror. Setyo mengaku enggan berspekulasi. "Kita belum bisa mengatakan teror atau bukan, harus didudukng dengan data yang valid baru bisa disimpulkan. Bisa saja itu hanya merebut senjata saja tapi dan tidak ada kaitannya dengan teror," ungkapnya.
Sementara ini, tambah dia, polisi masih terus mencari kebaradaan terduga pelaku. Kemudian Polda Bali juga sudah melakukan penutupan daerah perbatasan untuk mengantisipasi kaburnya pelaku.