REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden JokoWidodo (Jokowi) meminta masyarakat menyambut baik capaian-capaian pemerintah dalam memperbaiki perekonomian bangsa. Jokowi mengatakan, di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, saat ini perekonomian Indonesia justru semakin membaik dengan berada di posisi ketiga terbaik di antara negara G20 dan mengalahkan negara-negara lainnya.
"Ini patut kita syukuri. Coba kita lihat, kita kalahkan India dan Tiongkok, RRC, Turki, Korsel, Meksiko, Jerman, Uni Eropa, Amerika, Arab Saudi, Jepang, semuanya di bawah kita jauh. Ini yang sering kita tidak menyadari, nggak mensyukuri," kata Jokowi saat memberikan sambutannya di Ponpes Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur, Senin (8/8).
Sedangkan pada kuartal kedua 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga disebutnya mencapai 5,01persen. Sementara, angka inflasi pun, menurutnya, juga dapat ditekan.
Jokowi kemudian menjelaskan alasan pemerintah fokus menyelesaikan pembangunan infrastruktur terlebih dahulu. Menurut dia, pembangunan infrastruktur merupakan hal dasar yang harus dilakukan untuk bersaing dengan negara-negara lain.
Ia berjanji, pembangunan di daerah perbatasan, pelabuhan besar, jalan tol, dan lain-lain akan segera diselesaikannya. Dengan demikian, diharapkan dapat menekan ongkos distribusi barang serta menurunkan harga bahan pokok di seluruh daerah.
Usai menyelesaikan pembangunan infrastruktur, pemerintah fokus untuk membangun sumber daya manusia (SDM). Jokowi mengatakan, SDM Indonesia harus disiapkan dengan baik sehingga memilikietos kerja dalam mengelola infrastruktur. "Tanpa itu, negara ini tidak akan jadi sebuah negara kuat," tambahnya.
Ia pun mengusulkan, agar sekolah kejuruan juga menyediakan jurusan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Misalnya saja, ia menyebutkan, diperlukannya jurusan-jurusan seperti jurusan pembangunan SDM, jurusan manajemen ritel, jurusan manajemen logistik, dan lain-lain.
"Saya selalu menyampaikan kepada Menristek, rektor kalau saya ketemu, jangan juga kita terpaku pada jurusannya apa jurusan ekonomi, hukum, sospol, kenapa tidak membangun jurusan yang dibutuhkan sekarang ini," ujar Jokowi.
Tak hanya itu, menurut Jokowi, pendidikan karakter serta ilmu agama juga harus diberikan dalam pembangunan SDM. Pendidikan karakter ini, lanjutnya, dapat diajarkan melalui berbagai sekolah termasuk pondok pesantren. "Ilmu tanpa iman dan taqwa juga percuma, nggak ada artinya," tandas dia.