REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Japan Agency for Environmental Business and International Tropical Timber Organization (ITTO) menyatakan Indonesia sudah menjadi aktor utama dalam mencegah perubahan iklim global, yang harus didukung oleh semua pihak.
"Indonesia merupakan aktor penting dalam perubahan iklim dan menekan laju deforestasi," kata Project Manager ITTO Ma Hwan-ok di Riau, Senin (7/8).
ITTO bekerja sama dengan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menanam pohon Meranti untuk membantu restorasi dan perlindungan hutan alam di Landskap Kerumutan, di Desa Sorek, Kabupaten Pelalawan. Penanaman pohon tersebut diikuti sekitar 30 warga Jepang mulai dari relawan, akademisi, peneliti hingga jurnalis dari Negeri Matahari Terbit itu.
Ma Hwan-ok mengatakan, masyarakat dunia membutuhkan aksi lebih lanjut untuk merestorasi lahan terdegradasi di Sumatra. Menanam pohon pada lahan terdegradasi adalah jalan terbaik dalam restorasi lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan tujuan untuk mencapai sustainable development goals yang ke-13 (Aksi iklim) dan ke-15 (Kehidupan di darat) yang dicanangkan oleh PBB.
Inisiatif ini juga didukung oleh profesor Akira Miyawaki yang merupakan profesor kehormatan dari Yokohama National University Jepang. Beliau menekankan pentingnya konservasi hutan melalui penanaman bibit spesies asli yang memang berasal dari lingkungan vegetasi lahan yang menjadi target dari program restorasi.
Sementara itu, Chairman APP Jepang Tan Ui Sian menjelaskan, acara penanaman yang melibatkan warga Jepang ini merupakan yang keempat sejak 2014 dari APP Sinar Mas dalam melakukan inisiatif menanam pohon karena kami berkomitmen untuk membantu perlindungan dan restorasi hutan alam di Sumatra dan Kalimantan.
Menurut dia, kunjungan sukarelawan dari Jepang dalam acara menanam pohon di Riau ini telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia untuk dapat berkolaborasi lebih lanjut dalam mendukung upaya konservasi hutan. "Setiap tahun semakin banyak orang Jepang yang ikut serta dalam kegiatan ini, mereka sangat bersemangat ingin menanam pohon," kata Tan Ui Sian.
Ia menjelaskan, ada sekitar 10 ribu bibit pohon Meranti yang disediakan untuk penanaman tersebut. Area penanaman seluas 20 hektare, yang berlokasi di area konservasi pemasok kayu APP Sinar Mas di wilayah Sorek, Kabupaten Pelalawan.
"Meranti merupakan spesies asli dari Sumatra yang secara alami tumbuh di rawa gambut dangkal. Spesies asli ini juga memberikan keuntungan ekologis untuk memulihkan ekosistem di Sumatra. Selain itu, jenis spesies ini relatif tahan api dan memiliki tingkat ketahanan hidup yang cukup baik di area gambut yang terdegradasi," ujar Tan Ui Sian.