Senin 07 Aug 2017 15:24 WIB

Para Pemimpin Bangsa Sangat Menghargai Karya Seni

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan disela acara Sajak untuk Republik di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Minggu (6/8) malam.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan disela acara Sajak untuk Republik di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Minggu (6/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Ahad malam  suasana di bilangan Taman Suropati, Menteng,  Jakarta Pusat (06/8) berbeda dari hari-hari sebelumnya. Malam itu Taman Suropati dipenuhi pengunjung dari berbagai kalangan yang tampak  antusias menikmati pembacaan puisi bertema ‘ Sajak Republik’ yang dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Maruarar Sirait, Abraham Samad, Indra J. Piliang, Inneke koesherawati. Bahkan Wakil  Presiden Jusuf Kalla ikut hadir. 

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait mengatakan, ia tidak terkejut atas kehadiran Wapres JK sebab ia tahu bahwa Wapres JK sangat mengapresiasi seni. "Pekan lalu Wapres JK telah meresmikan pameran lukisan. Para pemimpin bangsa kita mulai dari  Bung Karno, Pak Jokowi maupun Pak JK sangat menghargai soal karya seni, seni adalah perwujudan sebuah bentuk ekpresi," kata Maruarar dalam siaran persnya, Senin, (7/8). 

Ia berharap rakyat indonesia  tetap menjaga  kesatuan dan persatuan bangsa. Perbedaan itu wajar karena itu dalam kehidupan ini,  kita harus belajar saling menghargai.  

"Ada waktunya saling bersaing namun ada waktunya kita tersenyum, bersatu dan saling memaafkan. Indonesia ini bukan  milik satu orang,  satu kelompok,  satu partai, satu agama maupun satu etnis  tapi Indonesia ini adalah  milik kita bersama,” terang Maruarar. 

Ia mengajak segenap anak bangsa menciptakan suasana harmonis dalam berbangsa dan bernegara yang tentunya berdasarkan Pancasila. Terkait ketokohan Maruarar Sirait ini,  Arif Rosyid Hasan yang pernah menjabat Ketua HMI priode 2013-2015 mengatakan, Bang Ara (Maruarar Sirait) adalah sosok yang  bisa masuk kesemua faksi, dia juga tokoh yang sampai hari ini masih memegang nilai-nilai Pancasila.

 "Dia banyak mengayomi adik-adiknya dan membimbing kita semua. Bagi saya apa yang disampaikan Bang Ara itu bukan hanya sekedar kata-kata lagi tapi sudah diperaktekkan dalam kehidupan sehari-hari." Contoh itulah yang harus terus kita semai sebagai pemuda penerus generasi bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement