Ahad 06 Aug 2017 21:30 WIB

150 Titik Hotspot Terdeteksi di Kalimantan Barat

Rep: Kabul Astuti/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Antara/FB Anggoro
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan terus berlangsung di Kalimantan Barat. Jumlah hotspot (titik panas) kebakaran hutan dan lahan masih tinggi. Berdasarkan pantauan satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN pada Ahad (6/8) pagi terdeteksi 150 hotspot di Kalimantan Barat.

Sebanyak 109 hotspot kategori sedang (tingkat kepercayaan 30-79 persen) dan 41 hotspot kategori tinggi (tingkat kepercayaan tinggi lebih dari 80 persen). "Jumlah hotspot ini jauh lebih banyak daripada daerah lainnya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Ahad (6/8).

Secara nasional, terdeteksi ada 282 hotspot. Sebaran 282 hotspot ada di Papua 7 hotspot, NTT 12, Kalimantan Barat 150, Lampung 9, Jawa Timur 5, Jawa Tengah 6, Jawa Barat 5, Papua Barat 2, NTB 3, Babel 11, Kepri 4, Maluku 2, Sulteng 1, Gorontalo 1, Sumsel 23, Kalteng 1, Riau 16, Sumut 9, Jambi 2, Sumbar 2, Sulsel 18, Malut 1 hotspot.

Sutopo memperkirakan jumlah hotspot di lapangan kemungkinan lebih banyak lagi. Karena adanya daerah-daerah yang tidak terlintasi satelit saat ada kebakaran hutan dan lahan.

Hingga saat ini, lima provinsi telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan yaitu Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Di Kalimantan Barat terdapat lima kabupaten yang telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan yaitu Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, Sekadau, Melawi, dan Bengkayang.

"Namun justru daerah yang banyak hotspotnya, seperti Kapuas Hulu, Sanggau, Sintang dan Landak, belum menetapkan siaga darurat saat ini," ujar dia.

Sebaran hotspot kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat pada Ahad (6/8) pagi adalah di Bengkayang 1, Kapuas Hulu 23, Ketapang 10, Kubu Raya 19, Landak 13, Melawi 7, Pontianak 8, Sanggau 45, Sekadau 2, dan Sintang 22 lokasi. Di Kalimantan Barat, pemadaman api menggunakan helikopter dilakukandi wilayah Kabupaten Kubu Raya yaitu Desa Madusari Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dan Desa Limbung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.

Water bombing dilakukan dalam dua kali. Pertama dilakukan pada pukul 10.10 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB di Desa Madusari Kec, Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Sebanyak 14 kali bombing kemudian dilanjutkan kembali pada pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 16.20 WIB sebanyak 11 Kali di Desa Limbung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.

Untuk sementara, Sutopo menambahkan, keadaan api yang menuju ke arah permukiman warga sudah dapat dipadamkan. Namun masih dilakukan penyisiran melalui darat. Di sekitar lokasi masih terdapat sisa-sisa api kecil. Tim Manggala Agni masih akan melakukan penyisiran ulang melalui jalur darat sampai dapat dipastikan tidak ada sisa api yang tertinggal di lokasi tersebut.

Sutopo mengungkapkan, lokasi hotspot kebakaran hutan dan lahan berada pada lahan perkebunan swasta, lahan milik masyarakat dan di taman nasional. Plotting lokasi hotspot tahun 2015, 2016 dan 2017 menunjukkan lokasi kebakaran hutan dan lahan ada yang selalu berulang setiap tahun seperti di Taman Nasional Tesso Nelo, OKI, daerah perbatasan antara Riau dan Jambi, dan beberapa daerah lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement