REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan meninjau proyek kereta layang ringan atau light rail transit (LRT) di Cibubur. Peninjauan dilakukan di feeding area kilometer sembilan ruas tol Jagorawi Jalur B.
Dalam peninjauan tersebut, Direktur Operasi Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengungkapkan pembangunan tahap satu LRT yaituCibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas. "Secara akumulatif mencapai 17 persen," kata Pundjung di lokasi proyek LRT, Jumat (4/8).
Dia mengatakan pembangunan LRT memang akan dilakukan dua tahap. Pembangunan tahap kedua untukCibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol.
Jika dirinci, lanjut dia, pada pembangunan tahap pertama Cibubur-Cawang sudah 37 persen. "Kalau Bekasi Timur-Cawang 17 persen dan Cawang-Dukuh Atas tiga persen," jelasnya.
Sementara itu Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengungkapkan sejauh ini pembangunan tahap pertama LRT tidak mengalami kendala. Ia menjelaskan semua lahan yang dibutuhkan sudah dibebaskan dan selesai pada September 2017.
Budi menegaskan semua lahan-lahan milik pemerintah juga sudah dilerjakan semua. "Debagian besar sudah ada persetujuan tinggal proses administrasinya saja," tutur Budi.
Dia memnargetkan pada Januari 2019 secara fisik LRT baru selesai. Hanya saja setelah LRT rampung pada saat itu belum bisa digunakan karena menurut Budi masih memerlukan waktu tiga bulan setelahnya untuk pengujian terlebih dahulu.
Melihat progres tersebut, Luhut memastikan proses pembangunan LRT cukup bagus meski pada tahap pertama masih ada rute yang masih 20 persen. Dengan adanya pengerjaan proyek tersebut, Luhut mengatakan lalu lintas pasti akan terganggu dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Kami semua mohon maaf ke pada publik yang terganggu tentu akan mengalami banyak gangguan lalu lintas," tutur Luhut. Meski begitu, Luhut tetap yakin proyek tersebut akan selesai sesuai target dengan proses yang sudah berjalan bagus.