REPUBLIKA.CO.ID, SINTANG-- Bupati Sintang, Kalimatan Barat, Jarot Winarno mengatakan saat ini ditemukan sembilan titik api atau "hotspot" di daerah setempat. Ia meminta itu segera diatasi agar tidak meluas.
"Masyarakat harus mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan, apalagi saat ini sudah ada sembilan titik api," kata Jarot ketika ditemui di Sintang Kalimantan Barat, Jumat (4/8).
Dikatakan Jarot, bencana karhutla tersebut dapat berdampak pada 20 sektor kehidupan mulai dari masalah ekonomi, kesehatan dan masalah lainnya. "Kerugian negara pun sangat besar akibat karhutla, apalagi persoalan tersebut menjadi sorotan hingga negara lain," kata Jarot.
Dirinya mengharapkan masyarakat untuk berhati-hati ketika membuka lahan dengan cara membakar. Dia menyarankan jika ingin membakar harus melaporkan pada aparat dan bekerja secara berkelompok serta membuat sekat api.
Ia juga menyarankan satu ladang jangan dibakar sekaligus, tapi dibakar secara bertahap. "Jangan ditinggalkan saat membakar, sehingga resiko dari kebakaran hutan dan lahan bisa diminimalisir," pinta Jarot.
Bahkan Jarot mengingatkan jangan sampai terjadi lagi kejadian karhutla luar biasa di tahun 2015. "Mari kita jaga hutan dan ladang- ladang kita dari karhutla, jangan sampai merugikan orang lain akibat kebakaran yang terhadi," ajak Jarot.