REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan kepada masyarakat agar tidak berpikiran macam-macam terhadap orang berjenggot. Karena, menurut dia, orang berjenggot justru banyak membantu masyarakat.
Ia mencontohkan seperti halnya relawan Rumah Zakat yang membantu masyarakat untuk mengembangkan Bank Sampah Delima di RW 07, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menurut dia, RZ tidak hanya mampu membangun relasi tidak hanya antara mustahik dan muzakki tetapi juga mampu menjadikan kekayaan Allah bermanfaat bagi masyarakat.
"Walau pun ibu-ibu sekalian melihat beliau berjenggot, kayak saya berjenggot jangan pikirannya macam-macam, terorisme lah atau radikalisme lah," ujar anggota DPR Dapil Jakarta II ini saat menggelar Reses di Rt 12 Rw 07, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (3/7) kemarin.
Hal ini disampaikan Hidayat di depan puluhan warga, penggerak Bank Samoah Delima, dan juga relawan Rumah Zakat. HNW pun menegaskan radikalisme dan terorisme tidak boleh berada di Indonesia. "Kami, Alhamdulillah, sangat paham radikalisme tidak boleh, terorisme tidak boleh," kata dia.
Karena itu, ia menambahkan orang berjenggot atau berjilbab yang rajin ke masjid dan pengajian bukan identik dengan terorisme atau radikalisme. "Karena, ya, terbukti rekan-rekan Rumah Zakat berjenggot tapi membantu warga," kata Hidayat.
Hidayat pun mencontohkan tokoh pahlawan Nasional yang berjenggot yakni KH Agus Salim. Menurut dia, meski berjenggot, KH Agus Salim terbukti juga mampu menjadi bagian berdirinya negara Indonesia.
"Jenggotnya panjangan dia malah, Jenggotnya malah menjadi bagian dari yang mendirikan Indonesia. Bahkan, KH Agus Salim adalah tokoh Kemenlu pertama yang berhasil mendapatkan pengakuan dari Timur Tengah untuk kemerdekaan Indonesia," kata politikus PKS ini.
Karena itu, Hidayat meminta masyarakat untuk jangan ragu bekerjasama dengan Rumah Zakat. "Jenggot sebagai cinta kepada bangsa, kepada negara, kepada agama, cinta untuk memperjuangkan agar semuanya menjadi lebih baik," kata dia.