REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada Jumat pagi mendeteksi peningkatan jumlah titik panas di wilayah Provinsi Riau. Pagi ini terpantau ada 27 titik panas, sementara pantau terkahit Kamis sore (3/8) ada 17 titik.
"Meningkat 10 titik panas dibanding Kamis," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.
Ia menjabarkan dari 27 titik panas yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua tersebut, mayoritas berada di Kabupaten Pelalawan dengan 16 titik panas. Selanjutnya titik panas turut terpantau di Indragiri Hilir tujuh titik, Indragiri Hulu tiga titik, dan Siak satu titik.
Secara keseluruhan, lanjutnya, BMKG mendeteksi sebanyak 69 titik panas di Pulau Sumatera. Selain 27 titik panas di Riau, turut terpantau 13 titik panas di Provinsi Jambi, 12 titik di Lampung, dan delapan titik Sumatera Selatan. Selanjutnya lima titik panas turut menyebar di Bangka Belitung, dua titik panas di Bengkulu serta satu titik di Kepulauan Riau dan Sumatera Barat.
Sementara itu, dari 27 titik panas di Provinsi Riau, Slamet menuturkan 14 di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. "Titik api terpantau di Pelalawan sembilan titik, Indragiri Hulu tiga titik dan Indragiri Hilir dua titik," tuturnya.
Keberadaan titik-titik panas di Pulau Sumatera dan Provinsi Riau terus terpantau dalam beberapa pekan terakhir. Satuan tugas (Satgas) penanggulangan Karhutla Riau terus meningkatkan koordinasi guna mengatasi titik-titik panas.
Pemerintah Provinsi Riau jauh di awal tahun ini telah mengambil tindakan cepat dengan menetapkan status siaga penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Status itu telah diperpanjang hingga November 2017 mendatang.
Kini Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah membantu Riau dengan mengerahkan lima pesawat helikopter pengebom air jenis Sikorsky, MI-171 dan MI-172. Helikopter itu menjadi andalan Pemerintah Riau yang tergabung dalam Satgas Karhutla dalam menanggulangi titik-titik api.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, total luas lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga Juli 2017 mencapai 548,72 hektare. Lahan yang terbakar itu menyebar di sejumlah titik di Provinsi Riau.
Di antara wilayah yang mengalami kebakaran cukup masif sejak awal tahun ini adalah Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Meranti, Rokan Hulu, Pelalawan, Siak, Indragiri Hilir. Bahkan, dalam beberapa hari terakhir kebakaran berkisar dua hingga puluhan hektare terjadi di wilayah pesisir Riau, seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis dan Meranti.