Kamis 03 Aug 2017 08:11 WIB

Sandiaga Uno: Ada yang Salah dengan Kelangkaan Garam

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Qommarria Rostanti
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, menilai kelangkaan garam yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir merupakan sebuah ironi. Sebagai negara dengan garis pantai yang panjang, tidak seharusnya Indonesia bermasalah dengan ketersediaan garam.

Sandi menyebut ada yang salah dengan kelangkaan yang terjadi, apalagi pemerintah sampai membuka keran impor untuk komoditas ini. Indonesia, kata dia, seharusnya tidak mengimpor garam. Dia menilai kurangnya pengusaha yang bergerak di sektor tersebut menjadi salah satu penyumbang persoalan garam ini.

"Pengusahanya memang kurang banyak, DKI dan Kadin harus memperbanyak pengusahanya di sektor ini (garam)," kata dia di Jakarta, Rabu (2/8).

Seperti diberitakan sebelumnya, kelangkaan garam terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, akhirnya memberi izin kepada perusahaan yang ingin mengajukan impor garam. "Kita akan lihat berapa kebutuhannya dan untuk apa," kata dia. Namun untuk periode saat ini, dia tidak ingat berapa total impor garam industri yang akan tiba di Tanah Air. Sementara, garam konsumsi yang berada di bawah tanggung jawab PT Garam (Persero) akan mendatangkan 75 ribu ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement