REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sejumlah kecamatan di Karo, Sumut, dilaporkan terpapar abu vulkanik erupsi gunung Sinabung yang terjadi lebih dari 20 kali hari ini, Rabu (2/8). BPBD Karo pun langsung melakukan penanganan bencana secara dini di desa-desa yang ada di kecamatan tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo Natanail Perangin-angin mengatakan, ada kecamatan yang 100 persen diselimuti abu vulkanik tersebut. "Kami masih melakukan pendataan terhadap kecamatan yang terpapar erupsi gunung Sinabung tadi," kata Natanail, Rabu (2/8).
Natanail mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan reaksi cepat dengan membagikan masker kepada masyarakat yang desanya terpapar abu vulkanik. BPBD Karo bersama pihak terkait pun telah melakukan penyiraman terhadap fasilitas umum yang terkena paparan abu.
"Kami langsung melakukan pembagian masker kepada masyarakat. Selain itu, kami melakukan pembersihan sejumlah area yang terkena abu vulkanik, seperti fasilitas umum, lahan pertanian dan sekolah," ujarnya.
Menurut Natanail, hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan ada korban jiwa terkait erupsi gunung api yang sangat aktif tersebut. BPBD Karo pun tetap mengimbau warga dan wisatawan untuk tidak beraktivitas di sekitar zona merah Sinabung.
"Kami imbau jangan pernah mendekati zona merah dan selalu mengikuti arahan dari BPBD Karo. Kami juga melakukan pemantauan pos penjagaan zona merah untuk mengantisipasi warga memasuki zona merah," jelasnya.
Sejak pukul 00.00 WIB hingga 18.00 WIB hari ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat telah terjadi awan panas guguran Sinabung sebanyak 25 kali. Semburan awan panas dengan kolom abu tertinggi mencapai 4,2 km dengan jarak luncur 4,5 km ke arah tenggara-timur. Semburan ini tercatat terjadi pada pukul 10.00 WIB.
Angin yang membawa abu vulkanik Sinabung ke arah Kabanjahe pun membuat sejumlah sekolah yang berada di ibu kota Karo ini diliburkan. Abu putih tebal masih tampak menyelimuti Kabanjahe hingga petang ini.